0%
logo header
Rabu, 26 Desember 2018 18:14

Refleksi Akhir Tahun, Danny : Penyegaran Birokrasi Dibutuhkan untuk Kemajuan Pemerintahan

Refleksi Akhir Tahun Pemerintah Kota Makassar berlangsung di Four Poin By Sheraton Makassar, Rabu (26/12/2018).
Refleksi Akhir Tahun Pemerintah Kota Makassar berlangsung di Four Poin By Sheraton Makassar, Rabu (26/12/2018).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar menggelar refleksi akhir tahun sebagai pertanggung jawaban publik kinerja pemerintahan tahun 2018 yang berlangsung di Four Point By Sheraton Makassar, Rabu (26/12/2018).

Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengungkapkan selama setahun terakhir, kota Makassar mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Mulai dari pelayanan publik, kesehatan, pendidikan dan berbagai inovasi pemerintah daerah yang dihasilkan.

Termasuk kewajiban menciptakan 2 inovasi unggulan per SKPD hingga lahir 100 inovasi daerah, yang diketahui beberapa di antaranya masuk kategori top inovasi berskala nasional.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

Banyak juga inovasi dari kota Makassar yang kini diadopsi kementerian terkait untuk menjadi program nasional, yang di studitirukan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Beberapa inovasi tersebut diantaranya, pelayanan kesehatan 24 jam dari rumah ke rumah yang dilengkapi dengan sistem telemedicine, dikenal dengan home care ‘Dottoro’ta’. Inovasi ini kemudian dijadikan program kementerian kesehatan RI dengan nama telemedika nusantara.

Selanjutnya, Kartu Anak Makassar yang diadopsi menjadi Kartu Identitas Anak Nasional, Lorong Sehat (Longset), Lorong KB yang secara nasional disebut Kampung KB, dan angkutan anak sekolah dengan memanfaatkan angkot bekas, (Pasikola). Bahkan ‘Pasikola’ telah mewakili Indonesia sebagai top inovasi skala internasional.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

“Sejelek-jeleknya hari ini, Makassar punya kemajuan yang sangat signifikan. Tapi di balik kemajuan besar itu begitu banyak juga kekurangan yang terlihat. Karena kita selalu survei secara priodikal. Banyak sisi, pelayanan publik, kesehatan, inovasi dan sisi lainnya yang masih butuh penanganan serius kedepan,” ungkap Danny.

Melihat kondisi tersebut, Danny menganggap, jika memang pemerintah itu harus selalu disegarkan. Dalam dua tahun harus ada penyegaran-penyegaran berarti pada struktur birokrasi. Dengan demikian harapan masyarakat terhadap pemerintah bisa sesuai dengan kenyataan.

“Hari ini tampak betul dari apa yang ditampilkan Herman Heizer (Tim Survei- Direktur CRC) terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Pada saat tahun lalu justru kesenjangan itu menipis. Antara harapan dan kenyataan itu sudah hampir satu, sekarang merenggang lagi. Ternyata setelah kami mencoba melihat data, itu terjadi pada saat Pilkada kemarin,” jelas Danny.

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

Menurut hemat mantan konsultan tata ruang ini, politik destruktif bisa menghancurkan kinerja, yang bisa memundurkan masyarakat.

“Sangat berbahaya sekali, politik yang destruktif itu, bisa menghancurkan. Makanya kita mencoba merecovery ini. Insya Allah 5 bulan ini, saya janji akan memperbaiki agar antara harapan dan kenyataan bisa sesuai,” tutup Danny.

(Syaiful)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646