0%
logo header
Senin, 18 Juli 2022 23:19

Rencana Buka Salon di Desa Awayan Hilir Kabupaten Balangan, Halimah Tekuni Banyak Tata Rias dari Binaan PPRSAR Mulia Satria

Asril Astian
Editor : Asril Astian
Halimah tersenyum usai mengikuti perpisahan PPRSAR Mulia Satria. (Istimewa)
Halimah tersenyum usai mengikuti perpisahan PPRSAR Mulia Satria. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BALANGAN — Senyum Noor Halimah (19), perempuan asal Desa Awayan Hilir, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan itu merasa gembira usai mengikuti Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja (PPRSAR) Mulia Satria. Pernak-pernik menghiasi pakaian serba hitamnya itu, dia mengaku baru saja tampil saat mengenangkan baju tarian khas Dayak.

Dalam panti ini, Halimah mengambil bidang tata rias. Dia mengalami banyak proses yang diperolehnya selama enam bulan lalu, baik keterampilan, latihan jasmani/rohani, hingga pengembang diri lainnya.

“Selama enam bulan dapat pengalaman banyak. Selain banyak pertemanan, kita dituntut belajar agama di sini,” ucap Noor Halimah kepada Republiknews.co.id, Senin (18/6/2022) sore.

Baca Juga : Jasa Raharja Kalsel Dukung Indonesia Bebas ODOL, FKLL Tegaskan Sinergi Pengawasan

Selain itu, kata Halimah, dirinya ditempa dalam olahraga fisik di lapangan, demi pengembangan jasmani baik senam, taekwondo dan sebagainya. Lalu kemampuan mentalnya, kata dia, otomatis terbentuk sehingga kepercayaan diri terbangun. “Ini membantu sekali saat kami dilepas ke masyarakat,” ujarnya.

“Pelatihan SPA (Solus Per Aqua) diberikan oleh panti juga. Setiap pagi, kami latihannya,” cerita Halimah.

Treatmentnya, kata Halimah, yaitu lulur, sauna (batimung), dan bleacing body/hair. “Kami juga diberikan pelatihan Creambath, Face Facial dan lainnya,” beber Halimah.

Baca Juga : Perkuat Kolaborasi, Kakorlantas Polri dan Jasa Raharja Bahas Strategi Keselamatan Lalu Lintas

Sementara terkait tata rias berpakaian adat, Halimah pernah diajarkan make up khas Banjar, Jawa, Sunda dan Padang. Dia mengaku, tingkat kerumitan tiap daerah berbeda-beda.

“Paling rumit itu, kita merias dan prosesnya cukup lama yaitu Jawa. Dan paling simple menurutku Sunda,” katanya.

Durasi paling lama, kata Halimah, setidaknya memerlukan waktu 1 jam lebih dan jika yang mudah, cukup diperlukan 20 menitan dapat selesai. “Setahuku setiap kali pelanggan yang hendak dirias dan make up itu, setidaknya merogoh uang Rp. 300 Ribu dengan tingkatan yang berbeda pula,” ungkap Halimah.

Baca Juga : Jasa Raharja Salurkan Santunan Rp650 Juta untuk Korban Kecelakaan Selama PAM Lebaran 2025 di Kalsel

Dengan yang dimilikinya, Halimah berharap bahwa ilmu yang diperolehnya selama ini bisa diterapkan langsung ke masyarakat Balangan, khususnya di Desa Awayan Hilir.

Adapun selaku mentor Tata Rias, Dini bersyukur dapat mengajarkan anak-anak didiknya selama di panti. Menurutnya, setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda saat menerima pembelajaran maupun praktek lapangan.

“Alhamdulillah anak-anak dalam proses belajar saat praktek, mereka cukup baik. Namun tiap anak berbeda tentunya dalam kemampuan menerima ketika praktek tersebut. Itu wajar menurut saya,” ungkap Dini.

Baca Juga : Jasa Raharja Kalsel Perkuat Sinergi Layanan Publik Lewat Penandatanganan Komitmen Bersama

Dan terpenting, kata Dini, mereka mau belajar dan rajin mempraktekkannya setiap kali yang diberikan ke mereka. Maka, kata dia, memudahkan proses belajar itu secara langsung.

Sementara, Dini melihat sosok Noor Halimah saat mengikuti pelajaran bahwa dirinya cukup baik. Dia menegaskan kembali bahwa anak memang berbeda-beda kemampuannya, namun dia berpesan agar terus melatih.

“Harapan saya terus berlatih. Baik untuk buka usaha, yang terpenting telaten dan sabar,” ujarnya.

Baca Juga : Jasa Raharja Kalsel Perkuat Sinergi Layanan Publik Lewat Penandatanganan Komitmen Bersama

Selebihnya, Dini melihat Halimah telah banyak belajar ihwal kebersihan dan pelbagai persiapan soal alat serta bahan yang digunakannya nanti. “Bisa di tanyakan jika ada kendala di saat akan mengerjakan klien,” jelas Dini.

Kepada seluruh anak didiknya, Dini berpesan lagi bahwa ketika sudah di masyarakat maka etika dan sopan santun juga selalu perlu dijaga. Semua yang telah mengikuti pelatihan di PPRSAR, dia menginginkan semua anak berhasil dapat memiliki pekerjaan,sehingga menjadi generasi mandiri dan berkualitas.

“Harapan kami, anak-anak harus menerapkan ilmu yang mereka dapat,baik bekerja ikut perusahan atau pun membuka usaha sendiri.
Ilmu akan berkembang jika di pergunakan, dengan begitu akan terus terlatih dan menjadi mahir,” pungkasnya.

Penulis : Rahim Arza
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646