REPUBLIKNEWS.CO.ID, BANJARMASIN — Puluhan toples itu tampak berjajar di samping dinding toko Roemah Tobacco (Rumah Tembakau Linting) yang baru saja dibuka oleh pemiliknya, Rachmadi.
Lelaki yang kerap disapa H Engot ini menyampaikan bahwa opening Roemah Tobacco, Jl Simpang Anem, Kuin Selatan ini dirayakan secara sederhana saja, tepat pukul 01.00 Wita.
“Ini sebenarnya peluang usaha yang cukup menjanjikan di Banjarmasin, kenapa menjual tembakau? Karena secara pribadi pun orangnya perokok, merasakan sekali dampak ekonomi dari kenaikan harga,” ucap Rachmadi kepada Republiknews.co.id, Rabu (15/6/2022) siang.
Baca Juga : Jasa Raharja Kalsel Dukung Indonesia Bebas ODOL, FKLL Tegaskan Sinergi Pengawasan
Kata Rachmadi, keseharian para perokok itu biasanya untuk bersantai harus ditemani dengan air putih, kopi dan sebilah rokok, demi memanjakan waktu yang diberikan saat istirahat.
“Setelah itu, kita sebagai kepala rumah tangga tentu baru memikirkan urusan dapur seperti beli beras dan sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, setiap orang pasti memikirkan rokok untuk mudah melakukan pekerjaan setiap harinya. Kini ada alternatif usaha, kata Rachmadi, yaitu menjual tembakau lintingan sebagai penawar ketika harga rokok mahal.
Baca Juga : Perkuat Kolaborasi, Kakorlantas Polri dan Jasa Raharja Bahas Strategi Keselamatan Lalu Lintas
“Ini sekaligus meringankan beban para perokok, sebab satu rokoknya sekarang dengan harga 25 Ribu per kotaknya. Kalau beli tembakau linting ini dengan pelbagai cita rasanya itu, maka bisa dapat tiga bungkus rokok,” ungkap Rachmadi.
Perhitungannya, Rachmadi menjelaskan per 1 Ons/100 Gram dengan harga tembakaunya sekitar Rp25 Ribu, demikian hanya satu jenis saja.
“Jika kita linting, maka memperoleh 75-100 batang rokok,” kata pria kelahiran 1965 itu.
Baca Juga : Jasa Raharja Salurkan Santunan Rp650 Juta untuk Korban Kecelakaan Selama PAM Lebaran 2025 di Kalsel
Rachmadi menghitung, artinya sebanyak 4 bungkus dapat dimiliki oleh perokok. Apalagi, kata dia, anak muda saat ini memiliki seleranya masing-masing dalam memilih rasa tembakau.
“Ada tembakau pabrikan (premium) seperti malboro, LA ice, djarum, sampoerna mild, surya, djisamsoe dan sebagainya, banyak lagi. Sekitar 20 macam lebih,” beber Rachmadi.
Rachmadi bilang, ada banyak jenis filter dalam rokok yang memiliki tingkatannya, seperti filter standar, double klik dan mind. Kemudian, kata dia, toko ini juga menjual mesin linting yang ekonomis buat dijinjing, bahkan untuk rumahan. “Ada cerita menarik dari konsumen bahwa ada isterinya rela untuk melintingkan rokoknya saat hendak sebelum bekerja,” kata Kabid Rekrutmen DPW Gelora Kalsel itu.
Baca Juga : Jasa Raharja dan Polda Kalsel Gelar Mudik Gratis 2025, 400 Pemudik Diberangkatkan
Rachmadi menyebut, wadah ini adalah toko ketiga setelah di Landasan Ulin, Kilometer 25 dan wilayah Gambut, tepat di depan pasar limpuar. “Mudah-mudahanlah, bisa jalan usaha alternatif ini untuk para perokok di Banjarmasin.”
Muhammad Khairul Rizal, mahasiswa Teknologi Pendidikan FKIP ULM itu mengaku lebih hemat memakai tembakau lintingan daripada rokok pabrikan. Bahkan, menurutnya ada nilai seninya saat proses melinting rokok tembakau tersebut.
“Lebih hemat dan ada seninya. Bagaimana proses itu, alur dari bahan tembakau menjadikan sebilah rokok. Tentu, ada sensasinya,” ucap Rizal.
Baca Juga : Jasa Raharja dan Polda Kalsel Gelar Mudik Gratis 2025, 400 Pemudik Diberangkatkan
Bagi Rizal, rokok bungkusan sangat instan, dan mudah dibeli. Sementara, kata dia, tembakau dari bahan mentah menjadi sebuah rokok yang utuh untuk dinikmati setelahnya.
Rizal menggeluti dunia perlintingan tembakau sejak tahun 2018. Namun, dia mengaku telah lama mengenal tembakau lintingan itu sejak kecil, ketika melihat eyang atau datunya tengah merokok lintingan tersebut.
“Dulu, biasanya saya memilih rokok kretek pabrikan, dua hari habis dengan harga Rp 14 ribu. Kalau tembakau lintingan, bisa saya dapatkan 50 batang lebih,” ungkap demisioner Pimpinan Umum LPM Wartajitu itu.
Baca Juga : Jasa Raharja dan Polda Kalsel Gelar Mudik Gratis 2025, 400 Pemudik Diberangkatkan
Rizal bilang, tembakau lintingan memiliki kelebihan serta manfaat terhadap sekitar. Pertama, kata dia, bahan tembakau memiliki daya tahan yang cukup lama, yaitu 2-3 bulan. Kemudian, kata dia, jika tembakau sudah tak layak lagi untuk dlinting, misalnya sudah membusuk baunya.
“Bisa buat pengusir hama, airnya itu disiramkan. Saya pernah baca, salah satu artikel menerangkan itu,” jelasnya.
Sebelumnya, Rizal merasa kesulitan untuk menjakau roko tembakau, sebab dirinya harus ke Pasar Sudimamir terlebih dahulu untuk membelinya. “Sekarang, sudah banyak toko-toko di Banjarmasin, seperti di Kayutangi, Handil Bakti dan lainnya.” tuturnya.
