0%
logo header
Minggu, 07 Oktober 2018 07:50

Rombongan Pengungsi Gempa dan Tsunami Sulteng Alami Lakalantas di Kabupaten Bone

Rombongan Pengungsi Gempa dan Tsunami Sulteng Alami Lakalantas di Kabupaten Bone

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BONE — Lima dari Sepuluh pengungsi bencana Sulawesi Tengah (Sulteng) yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone pada Kamis (04/10/2018) lalu hingga saat ini masih menjalani perawatan insentif di Rumah Sakit Hapsah, Watampone, Bone.

Kelima yang masih menjalani perawatan di rumah sakit swasta tersebut yakni, Sabir (34) luka patah pada lengan kanan dan bengkak pada kelopak mata, Muh.Sakir (30) luka robek pada dahi, Ardiansyah (31) luka patah pada persendian bahu dan Sri Wahyuni (29) Luka robek pada wajah serta luka robek pada bahu.

Sementara, lima lainya yakni, Alia (3) Luka patah lengan kanan, Anisa(6) patah pada paha kanan, Arif (8) luka bengkak pada mata kanan dan muntah-muntah, Sulaeman (63) luka patah pada bahu kanan dan, Andi Wahab (36) luka pada dahi, subuh tadi dirujuk ke rumah sakit yang berada di Kota Makassar.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

Hal ini disampaikan dr. Andi Melda Sakkirang, Direktur RS Hapsah, saat ditemui di ruang kerjanya. Ia mengatakan lima pengungsi bencana Sulawesi Tengah (Sulteng)  masih menjalani perawatan intensif, dan lima korban lainnya kondisinya parah dirujuk ke rumah sakit kota Makassar.

“Kemarin ada 10 orang yang masuk diantar oleh Satuan Lantas Polres Bone. Mereka ini pengungsi bencana Sulawesi Tengah (Sulteng)  kecelakaan lalu lintas, lima orang masih kita rawat dan limanya lagi kita rujuk ke Makassar karena kondisinya cukup parah dan perlu penanganan khusus,” katanya Kepada wartawan, Minggu (07/10/2018).

Melda menjelaskan, bahwa dari 10 korban laka tunggal yang dirawat di rumah sakitnya, satu diantaranya merupakan ibu hamil yang usia kehamilannya kandungannya 7 bulan.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

“Ada satu Ibu hamil. Saat ini dia sudah di ruang perawatan khusus disini kondisinya sudah membaik,  waktu masuk lukanya ada dibokong, kena pecahan kaca, terus ada di kepala juga. Tapi sudah ditangani. Sekarang sudah stabil. Bayinya juga baik-baik saja,” ucapnya.

Melda menegaskan, pihaknya senantiasa berupaya memberikan pelayanan dan penanganan terbaik terhadap para korban itu. Untuk tanggungan biaya perawatan para korban tersebut, kata Melda, tidak memprioritaskan hal tersebut. Yang terpenting pihaknya memberikan pertolongan terlebih dahulu.

Kendati demikian, sambung Melda, pihaknya juga telah mengkomunikasikan hal ini ke Pemerintah Kabupaten Bone.

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

“Sudah saya laporkan ke Pemkab. Sementara masih kita yang nanganin, tapi mungkin nanti ada bantuan (Pemkab Bone),” pungkasnya.

Berdasarkan keterangan salah satu korban laka tunggal ini masih satu keluarga. Mereka adalah warga Bone yang merantau ke Palu, Sulawesi Tengah. Selamat dari bencana yang menimpa Palu, Sulawesi Tengah, mereka pun memutuskan kembali ke kampung halaman di Desa Pattiro Bajo, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.

Namun nahas, mereka mengalami kecelakaan lalu lintas saat tiba di Kabupaten Bone. Mobil avanza yang ditumpangi menghantam pohon mangga karena diduga sopir mengantuk.

Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya

“Mereka ini pulang ke Bone setelah dijemput oleh keluarga di sini (Bone), tapi kemarin belum sampai ke rumah mereka kecelakaan. 10 orang ini satu keluarga tinggal di palu, dia pulang karena rumah mereka disana habis diterpa Tsunami dan gempa, dia mau mengungsi dulu dirumah keluarga Disni untuk sementara karena disana kondisi sangat susah katanya, makanya kami dari pihak keluarga kemarin kita jemput tapi kena lagi musibah dalam perjalanan pulang. Kami juga berharap kepada pemerintah agar biaya administrasi dan pengobatannya korban ini  bisa sedikit di tanggung, apa lagi mereka ini habis terkena musibah gempa dan tsunami.” tutup Naida (40) Keluarga Korban.

(Ana Ibrahim)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646