REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Rukun Tetangga (RT) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini mengambil peran strategis sebagai agen perubahan sosial dengan mendorong kesadaran lingkungan melalui kegiatan bercocok tanam di pekarangan rumah.
Dengan dukungan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, warga diajak untuk menanam tanaman obat keluarga (TOGA) dan sayuran sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Kegiatan ini tak hanya bertujuan mencukupi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga menjadi media edukatif yang mempererat hubungan sosial.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, menyebut inisiatif ini sebagai langkah cerdas yang menyatukan fungsi ekologis dan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan
“Tanaman toga dan sayuran bukan sekadar soal pangan. Ini adalah cara mengajarkan warga untuk lebih menghargai lingkungan, memahami manfaat tanaman, serta membiasakan pola hidup sehat sejak dini,” ujar Elvandar pada Jumat (16/05/2025).
Ia menjelaskan bahwa konsep urban farming yang sederhana, seperti penggunaan pot dan sistem vertikal, membuat kegiatan ini dapat dijalankan di area padat penduduk. Bahkan, setiap rumah didorong memiliki minimal dua jenis tanaman, yang kemudian menjadi bagian dari penilaian dalam lomba antar RT yang rutin digelar pemerintah daerah.
Selain menumbuhkan kesadaran lingkungan, kegiatan bercocok tanam ini turut memperkuat nilai gotong royong. Warga bahu-membahu membersihkan lingkungan, berbagi bibit, hingga merawat tanaman bersama-sama.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif
“Proses ini tidak hanya membentuk lingkungan yang asri, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan,” lanjutnya.
Elvandar menegaskan bahwa RT saat ini harus melampaui peran administratif semata. Mereka dituntut menjadi pusat edukasi yang membumi dan dekat dengan keseharian warga.
“RT harus mampu menggerakkan masyarakat untuk aktif menjaga lingkungan dan menjadi bagian dari perubahan positif. Inilah inovasi sosial yang membawa dampak jangka panjang,” pungkasnya.