REPUBLIKNEWS.CO.ID, BANJARBARU- Rumah Oettara bekerjasama dengan Gekrafs DPW Kalimantan Selatan menggelar workshop Sensapi Deah di Rumah Oettara, Jalan Putri Junjung Buih, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Program Blueprint #1 ini mengundang dan mendengar Sensapi Delis, bagaimana prosesi dalam memainkan alat tradisional Dayak Deah tersebut.
“Program Blueprint ini merupakan sebuah program yang berfokus pada melihat secara mendetail kerja artistik seorang Maestro Seni (musik/tari/teater/seni rupa/ dan seni media baru),” tulis Founder Rumah Oettara, Novyandi Saputra dalam siaran pers yang diterima republiknews.co.id, Kamis (29/9/2022).
Baca Juga : Akademisi Kalsel Bicara Soal Debat Capres Ketiga: Anies Tak Bisa Eksplorasi Dana Alutsista Rp700 Triliun
Hal ini, kata Novyandi, adalah sebagai upaya dalam melihat kembali pengetahuan seorang maestro terhadap
kerja artistik bidang seninya. Program ini berfokus pada workshop, pentas maestro dan diskusi bersama maestro.
“Pada program Blueprint #1 ini kami mengundang Delis, seorang musisi tradisional dari wilayah budaya Deah yakni Delis. Delis adalah praktisi instrumen musik Sensapi khas Dayak Deah, Kabupaten Tabalong,” jelasnya.
Kata Novyandi, Delis akan berbagai pengetahuan perihal Sensapi Deah. Dalam nilainya, dia menyoroti hidup seorang maestro Delis sebagai seniman tradisional dan bakti budayanya terhadap Sensapi.
Baca Juga : Porseni NU 2023, Kontingen Kalsel Masuk Peringkat 13 Besar
Kegiatan ini akan berlangsung pada 1
Oktober 2022 yang terbagi menjadi dua sesi acara. Acara pertama adalah Workshop Sensapi
pada pukul 14.30-18.00 WITA dengan biaya pendaftaran Rp. 75.000. Sedangkan acara kedua, adalah Pentas Sensapi Deah dan diskusi budaya bersama Delis pada pukul 20.15-22.45 WITA.
“Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari DPW Gekrafs Kalsel,” ungkap Novyandi.
Novyandi menyampaikan bahwa Rumah Oettara berusaha hadir sebagai ruang alternatif dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya, ruang diskusi seni budaya dan pamer karya. Hal ini, menurutnya menjadi penting untuk menambah semarak Kota Banjarbaru.
Baca Juga : Pemkab Soppeng dan Lembaga Prakarsa Prima Perkasa Gelar Workshop Pembukuan dan Tata Usaha Keuangan
“Dan tentu saja kami berharap ke depan banyak pihak mau turut serta berkolaborasi dalam rangka pemajuan
kebudayaan daerah secara khusus budaya yang tersebar di Kalimantan Selatan. Kami mengajak teman-teman semua untuk terlibat aktif dalam workshop yang akandigelar pada siang, (01/10/22) di garasi Rumah Oettara. Tentu biaya yang dikeluarkan akan sebanding dengan pengetahuan yang akan didapatkan,” ujarnya.
Apalagi, kata Novyandi, alat Sensapi ini kesenian yang langka dan jarang sekali bisa dilihat di tengah Kota Banjarbaru saat ini. Pada sebuah kesempatan, Andi Fitri menyampaikan bahwa salah satu visi Gekrafs Kalsel adalah menumbuh kembangkan nilai-nilai dari seni budaya daerah yang tersebar di Kalimantan
Selatan.
“Salah satunya adalah music sensapi yang berasal dari budaya Deah, Tabalong ini.
Melalui kegiatan ini diharapkan kemudian banyak anak muda dan penggiat seni dapat memperkaya pengetahuan, serta pengalaman seninya ketika bertemuan dan belajar bersama Pak Delis yang merupakan praktisi musik sensapi.”
Baca Juga : Fact Finding Pemuda Pelopor Bidang Pangan, Dua Pemuda Tampil untuk Wakili Kalsel
Kata Andi, alat Sensapi sendiri merupakan sebuah instrument petik dengan dua dawai yang berasal dari daerah budaya Deah Tabalong. Instrumen ini banyak dimainkan dalam prosesi adat masyarakat Deah.
Beberapa waktu belakangan, Andi melihat mulai ramai dimainkan dalam banyak kegiatan di Tabalong.
“Menurut informasi, kegiatan Blueprint #1 ini menjadi kegiatan yang pertama membawa dan memainkan Sensapi di luar wilayah Tabalong. Maka ini menjadi kesempatan langka yang tidak boleh dilewatkan oleh kawan-kawan pencinta seni budaya daerah,” tandasnya.