0%
logo header
Sabtu, 26 Oktober 2024 07:16

Sekprov Sulsel: FIN Expo OJK Beri Pendidikan Literasi Keuangan ke Masyarakat

Chaerani
Editor : Chaerani
Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman saat membuka FIN Expo BIK 2024 yang digelar OJK Sulselbar, di Anjungan MNEK CPI Makassar, Jumat, (25/10/2024) malam kemarin. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman saat membuka FIN Expo BIK 2024 yang digelar OJK Sulselbar, di Anjungan MNEK CPI Makassar, Jumat, (25/10/2024) malam kemarin. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman menilai pelaksanaan FIN Expo 2024 yang menjadi Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Sulawesi Selatan menjadi wadah pendidikan literasi bagi masyarakat.

Menurutnya, hal ini penting untuk terus didorong sebab berdasarkan data yang ada tingkat literasi keuangan Sulawesi Selatan masih mencapai 65 persen, sementara capaian inklusi keuangan masyarakat di angka 75 persen.

“Artinya banyak masyarakat kita hari ini menggunakan produk jasa keuangan, tetapi tidak mengetahui layanan jasa keuangan yang digunakan. Akhirnya mereka pun terlibat judi online, pinjaman online ilegal, dan lainnya,” terangnya, di sela-sela Pembukaan FIN Expo BIK 2024 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Barat (OJK Sulselbar), di Anjungan MNEK CPI Makassar, Jumat, (25/10/2024) malam kemarin.

Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel

Ia mengaku, dengan kondisi tersebut, sehingga literasi keuangan ini merupakan sebuah keniscayaan yang harus dibangun bersama.

“Karena itu kegiatan ini harus sangat diapresiasi, sebab selain mendorong tingkat inklusi keuangan masyarakat juga meningkatkan literasi mereka terhadap layanan jasa keuangan,” ujarnya.

Keberadaan OJK melalui kegiatan seperti ini akan memberikan pendidikan terkait literasi layanan jasa keuangan ke masyarakat. Selain itu, juga memberikan pemahaman kepada seluruh pelaku industri keuangan, baik perbankan, pembiayaan, asuransi untuk memahami bahwa legalitas menjadi suatu syarat mutlak dalam memberikan layanan ke masyarakat.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Semoga kegiatan ini pun akan memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi diisi dengan pameran produk dari para pelaku UMKM.

“Saya ingat BIK ini sudah menjadi agenda rutin sejak 2016 lalu. Semoga ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah karena masyarakat bisa memanfaatkan jasa keuangan yang benar,” sebutnya.

Sementara, Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, meningkatnya literasi dan inklusi keuangan ikut berperan dalam mendorong akses layanan keuangan yang akan berdampak bagi perekonomian masyarakat. Dimana dengan akses keuangan yang baik akan meningkatkan ketimpangan ekonomi, meningkatkan stabilitas keuangan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Akses keuangan ini saya pikir menjadi pondasi bagi kesejahteraan masyarakat, dengan memiliki akses terhadap sektor jasa keuangan tentunya masyarakat memiliki kesempatan yang luas untuk dapat menggunakan produk layanan jasa keuangan secara lebih optimal,” katanya.

Lanjutnya, dengan layanan jasa keuangan optimal tentunya akan mendukung kegiatan usaha, investasi maupun dalam proteksi aset. Olehnya, dalam memanfaatkan akses keuangan perlu dibarengi dengan literasi dan inklusi keuangan.

Darwisman menyebutkan, OJK setiap tahun bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei indeks literasi dan inklusi keuangan secara nasional. Hasil survei tersebut pun menunjukkan bahwa masih terjadi gep sekitar 10 persen, sehingga dianggap literasi dan inklusi keuangan masih perlu didorong untuk mencapai target 90 persen untuk mencapai Indonesia Emas 2025.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

“Dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan tentunya butuh dukungan seluruh pihak, sebab OJK tidak bisa berjalan sendiri sehingga butuh kolaborasi dengan industri jasa keuangan, pemerintah daerah dan stakeholder terkait,” tegasnya

Di wilayah Sulselbar, sebagai upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, OJK telah mengagas program LAYAnan liteRasi dan inKlusi keuangan daerahkU (LAYARKU). Dari program ini pun diharapkan agar dalam tiga tahun kedepan atau sejak 2023 hingga 2025 seluruh desa dan kelurahan termasuk kepulauan sebanyak 3.705 lokasi dapat disasar kegiatan edukasi dan literasi keuangan.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646