REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Penerimaan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang berasal dari sub sektor peternakan di Sulawesi Selatan tumbuh 6,49 persen atau senilai Rp4,437 miliar pada periode 2023.
Sementara, untuk share sub sektor tersebut terhadap sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar 6 persen di periode yang sama.
“Share PDRB dari sektor peternakan ini terlihat tumbuh positif, bahkan di peridoe 2022 pertumbuhan itu mencapai 8,53 persen dengan nilai Rp4,166 miliar. Selanjutnya di 2021 tumbuh Rp3.839 miliar dengan pertumbuhan 4,86 persen,” ungkap Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar Darwisman, dalam keterangannya, Selasa, (24/12/2024).
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Hanya saja lanjut Darwisman, di periode 2022 kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB di Sulawesi Selatan mengalami mines -0,55 persen atau senilai Rp3,661 miliar, dan di periode 2019 mencapai pertumbuhan 8,08 persen atau Rp3,681 miliar.
Ia menambahkan, untuk share PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, kontribusi peternakan menyumbang 6 persen. Sementara, tertinggi yakni perikanan yang mencapai 40 persen, tanaman pangan 30 persen, dan perkebunan sebesar 16 persen.
Selanjutnya, jika dilihat pada kondisi produksi peternakan di periode 2023, daging ternak di Sulawesi Selatan didominasi oleh daging ternak sapi dengan share sebesar 63,15 persen atau mencapai 16.181.341 kilogram (Kg), kemudian daging ternak babi sebesar 18,02 persen atau 4.617.33 Kg, dan daging ternak kerbau sebesar 12,44 persen atau 3.187.378 Kg.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Untuk produksi daging ternak babi di 2023 jika dibandingkan 2022 mengalami kontraksi -17,30 persen, sementara untuk produksi ternak babi mengalami mines 19,39 persen,” jelas Darwisman.
Adapun produksi daging ternak dengan kontribusi terendah di Sulawesi Selatan yakni daging ternak domba sebanyak 1.595 Kg atau dengan share 0,01 persen, kemudian daging ternak kambing dengan share 3,19 persen atau mencapai 809.490 Kg, dan daging ternak kuda sebanyak 862.647 Kg dengan share 3,23 persen.
