REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTIM – Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, Bahrani Hasanal, mengungkapan, saat ini seluruh Puskesmas telah terakreditasi 100 persen.
“Alhamdulillah semua Puskesmas di Kutai Timur sudah terakreditasi 100 persen, dengan tingkatan dan predikat yang berbeda-beda,” kata Bahrani Hasanal, Sabtu (02/10/2024).
Bahrani menjelaskan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), memiliki Puskesmas yang beroperasi dan melayani masyarakat di 18 kecamatan.
Baca Juga : Dinkes Kutim Fokus Enam Pilar Transformasi Kesehatan
Setiap kecamatan di Kutim, lanjutnya, memiliki satu unit Puskesmas yang melayani Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat pertama di sekitarnya.
“Akan tetapi, di tiga Kecamatan yang luas dan cukup ramai, Dinkes Kutim menyediakan dua unit Puskesmas, diantaranya Kecamatan Sangatta Utara ada Puskesmas Sangatta Utara dan Teluk Lingga,” katanya.
Sementara untuk Kecamatan Bengalon, jelas Bahrani, ada Puskesmas Sepaso dan Puskesmas Tepian dan di Kecamatan Muara Wahau ada Puskesmas Wahau I dan Wahau II.
Baca Juga : Dinkes Kutim Sebut Germas Menjadi Sarana Peningkatan Harapan Hidup
“Dari 21 Puskesmas yang tersebar di Kutim telah terakreditasi dengan predikatnya masing-masing yaitu, paripurna sebanyak 16 Puskesmas, utama sebanyak 4 Puskesmas dan madya sebanyak 1 Puskesmas,” ujarnya.
Untuk mempertahankan predikat yang didapat melalui akreditasi atau ingin naik ke tahap selanjutnya, Dinkes Kutim melakukan evaluasi setiap tahun sesuai pencapaian akreditasi dan tingkatnya masing-masing.
Dari akreditasi tersebut Puskesmas di Kabupaten Kutai Timur harus bisa mengimplementasikan semua arahan yang diberikan.
Baca Juga : Peringati HKN ke-60, Dinkes Kutim Ajak Masyarakat Hidup Sehat
“Setiap Puskesmas harus merealisasikan hasil dari akreditasi sesuai predikatnya, mulai dari fasilitas cuci tangannya, keselamatan pasiennya, pencapaian program-program prioritasnya, dan lainnya yang dilakukan sehari – hari,” imbuhnya.
Dinkes Kutim, ungkap Bahrani, akan melakukan pertemuan untuk evaluasi penilaian kinerja Puskesmas setiap setahun, dan dari penilaian tersebut Puskesmas akan diberikan tiga kategori penilaian yakni baik, sedang atau buruk.
“Kemarin sudah kita laksanakan evaluasi penilaian yang kedua di tahun ini di Bandung, hasilnya 1 Puskesmas mendapat kategori baik dengan nilai 80 lebih, sedangkan puskesmas lainnya mendapat nilai cukup semua,” tutupnya. (*/)