REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Puluhan peserta Fashion Karnaval Beautiful Malino 2023 berasal dari instansi Pemerintah Kabupaten Gowa dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Mereka terlihat antusias memeriahkan program yang menjadi rangkaian kegiatan Beautiful Malino setiap tahunnya. Antusias tersebut terlihat dengan penampilan yang mereka suguhkan melalui tema dan kostum yang dikenakan.
Untuk jajaran Forkopimda sendiri hadir
Kodim 1409 Gowa yang mensosialisasikan dukungan TNI terhadap ketahanan pangan dengan menggunakan kostum petani. Kemudian Polres Gowa yang semarak menampilkan tarian parade, Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa dan DPRD Kabupaten Gowa yang menampilkan kostum bunga-bunga sebagai simbol Kota Malino sebagai Kota Bunga, dan Kantor Kemenag Agama, dan Pengadilan Negeri Kabupaten Gowa.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Sementara, pada jajaran SKPD Pemkab Gowa ada Dinas Komunikasi dan Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) menampilkan tema Happiness dengan nuansa kostum beranekaragam. Selanjutnya ada Perumda Air Minum Gowa yang menampilkan atraksi pengelolaan air, Dinas Pendidikan Gowa yang mengangkat tema “Studi Tour”, dan lainnya.
“Tahun ini peserta karnaval yang ikut 65. Mereka dari SKPD dan forkopimda Kabupaten Gowa,” kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat menghadiri Parade Fashion Karnaval di Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Malino, Sabtu, (15/07/2023).
Adnan mengaku, pada pelaksanaan Fashion Karnaval tahun ini SKPD dan peserta lainnya memang diminta agar tidak lagi menyiapkan kostum-kostum dari kendaraan. Tujuannya agar peserta karnaval bisa lebih berkreasi dalam menyiapkan kostum. Selain itu sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang terjadi.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Cuman memang tahun ini kita memang tidak lagi meminta kendaraan-kendaraan hias yang digunakan. Jadi lebih kepada kostumnya masing-masing saja. Selain untuk mengurangi kemacetan yang ada di Malino, kita juga berharap ada kreasi dari peserta karnaval yaitu pada kostum yang mereka gagas masing-masing,” terang Adnan.
Menurut Bupati Gowa, fashion karnaval yang telah menjadi rangkaian kegiatan Beautiful Malino tentunya disebabkan dari beberapa alasan. Pertama, untuk memberikan gambaran kepada masyarakat luas bahwa Malino adalah sebuah kota bunga di Kabupaten Gowa.
Kedua, untuk men-trigger atau menjadi pemicu petani bunga yang ada di Kabupaten Gowa agar semakin giat untuk menanam bunganya. Sehingga pendapatan mereka semakin meningkat, dan menghasilkan tingkat kesejahteraan yang semakin baik. Ketiga adalah merupakan sebuah ajang promosi aneka bunga-bunga yang menjadi khas dari Kota Malino.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Ini dipromosikan agar masyarakat luas tahu bunga-bunga apa saja yang ada di Malino,” tutup Adnan.
Kepala Diskominfo-SP Kabupaten Gowa Arifuddin Saeni mengatakan, tahun ini mengangkat tema Happiness sebagai bentuk merayakan pertemuan kembali setelah tiga tahun tidak digelar akibat pandemi Covid-19.
Khusus pada fashion karnaval ini, Diskominfo-SP mencoba menghidupkan mode disrupsi kontemporer dengan sentuhan teknologi dan media melalui sentuhan balutan busana yang ditampilkan.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Maskot ini mengadopsi budaya media sosial. Kami ingin memperkenalkan modernitas yang membantu mempercepat pembangunan daerah, sekaligus tetap down to earth dengan pemilihan ornamen warna yang membumi,” jelasnya.
Menurutnya, pada setiap bagian dari kostum yang dikenakan menceritakan kisah inovasi dan imajinasi untuk terus memajukan Kabupaten Gowa di masa yang akan datang.
“Kontribusi Diskominfo-SP terus melampaui landasan pacu. Memanfaatkan kekuatan teknologi dan komunikasi untuk meningkatkan pengalaman melalui kampanye media sosial, situs web interaktif dB aplikasi sistem informasi yang semakin mendekatkan pemerintah dengan masyarakat,” ujarnya.