REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Gowa melaksanakan Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) di kecamatan. Evaluasi ini dalam rangka meningkatkan program-program pokok dari TP PKK.
Pada kegiatan SMEP pertama dilaksanakan di dua kecamatan yakni Kecamatan Tombolopao di Desa Tonasa, dan Kecamatan Tinggimoncong di Kelurahan Bulutana.
Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa Musaddiyah Rauf mengatakan, kegiatan evaluasi dan pelaporan di kecamatan hingga ke desa dan kelurahan adalah sebagai bahan evaluasi 10 program dan kegiatan yang telah direalisasikan TP PKK.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
“SMEP ini sebagai bentuk evaluasi 10 program-program PKK kita yang telah terlaksana selama 2022,” katanya di sela-sela kegiatan, kemarin.
Lanjutnya, PKK merupakan mitra kerja pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga dalam rangka pencapaian sasarannya tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran pusat tingkat kecamatan, hingga desa dan kelurahan.
“Sebagaimana kita ketahui, gerakan PKK merupakan bagian dari proses pembangunan yang terus berlangsung dan harus selaras dengan dinamika pembangunan saat ini. Dengan begitu perlu dilaksanakan oleh seluruh jajaran dari pusat hingga ke desa dan kelurahan,” terang istri Wakil Bupati Gowa ini.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Tombolopao, Fitri Astan menyampaikan sejumlah program rutin Pokja yang telah terlaksana sepanjang 2022. Termasuk memaparkan kegiatan inovasi yang saat ini dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
“Saat ini kami tengah giatkan program Mari Perbaiki Gizi (Mari Pergi) dengan tujuan mengajak masyarakat untuk memperbaiki gizi keluarga dengan rajin makan sayur,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Camat Tinggimoncong Iis Nurismi mengungkapkan, program penanggulangan stunting di Kecamatan Tinggimoncong dilakukan dengan mencari orangtua asuh yang berasal dari investor-investor di Kota Bunga tersebut. Tujuannya, agar setiap anak yang mengalami stunting bisa terpenuhi gizinya dengan baik.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Kami dari keluarga besar Kecamatan Tinggimoncong bersepakat dan berencana untuk mencari orangtua asuh, kita mencari betul-betul investor yang ingin menjadi orang tua asuh bagi balita yang mengalami stunting. Kita menawarkan untuk menjadi orang tua asuh 1 hingga 2 agar dapat betul-betul memperhatikan pola asuh dan gizi anak-anak kita untuk dapat mencegah stunting,” terangnya.
Sekadar diketahui, kegiatan SMEP dimaksudkan untuk lebih meningkatkan efisiensi kinerja serta adanya kesinambungan pelaksanaan program dengan melibatkan kelompok masyarakat.
Dalam supervisi tim monitoring evaluasi dan pelaporan ini juga dirangkaikan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi yang terindikasi stunting, baik di Kecamatan Tombolopao, maupun di Kecamatan Tinggimoncong.