0%
logo header
Rabu, 19 Oktober 2022 10:43

Soal Pasca Lukas Enembe Sakit, Perempuan Adat Yowenayosu Papua Angkat Bicara

Perempuan Adat Yowenayosu Papua, Naema Yarisetouw
Perempuan Adat Yowenayosu Papua, Naema Yarisetouw

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAYAPURA – Kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe saat ini masih dinyatakan sakit oleh pihak kedokteran sehingga tidak bisa mengikuti pemeriksaan KPK dan juga berdampak pada pelayanan publik di provinsi Papua.

Hal tersebut menuai berbagai respon dari sejumlah elemen masyarakat di Papua, tidak terkecuali respon dari perempuan adat Yowenayosu Papua.

Naema Yarisetouw Perempuan Adat Yowenayosu Papua mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan untuk mengganti Lukas Enembe dengan pejabat sementara agar semua hal yang menyangkut program pemerintah bisa berjalan lancar sampai kesehatan Lukas Enembe pulih kembali.

Baca Juga : Kepala Suku Mek Minta KPK Juga Periksa Pejabat Daerah di Yahukimo

“Masyarakat Papua mengeluhkan tidak maksimalnya pelayanan publik di Papua karena gubernurnya sakit dan diduga telibat hukum serta wakilnya tidak ada karena meninggal dunia”, ujar Naema Yarisetouw di Kabupaten Jayapura))) (19/10/2022).

Naema menjelaskan pejabat semetara yang ditunjuk pemerintah pusat dalam hal ini Mendagri diharapkan nantinya dapat memaksimalkan pelayanan publik yang terhambat hingga ke kabupaten tingkat dua.

Sementara itu, pihaknya juga tidak setuju apabila Lukas Ebembe diangkat sebagai kepala suku besar Papua karena setiap distrik atau kampung mempunyai kepala sukunya sendiri.

Baca Juga : Akademisi Sarankan Mendagri Sikapi Kendala Pelayanan Publik di Pemprov Papua

Naema menduga ada kepentingan lain tentang kesalahan hukumnya sehingga pengangkatan Lukas Enembe dilakukan sepihak.

Ditambahkannya, pelantikan kepala suku besar Papua seharusnya dilakukan oleh semua ondoafi di tanah Papua dan tidak bisa hanya perwakilan serta harus ada pesta besar untuk seluruh masyarakat Papua.

Pada kesempatan yang sama, Naema Yarisetouw menilai usulan kuasa hukumnya Lukas Enembe terkait pemeriksaan kliennya di lapangan terbuka adalah kesalahan,.

Baca Juga : Jaga Kinerja Pemprov, Cendikiawan Muda Papua Minta Mendagri Nonaktifkan Gubernur Papua

“Seharusnya dilakukan di tempat tertentu yang telah dipersiapkan KPK, bukannya pemeriksaan di lapangan terbuka, yang wajib diikuti hukum negara yang berlaku, “ujar Perempuan Adat Yowenayosu.

Disisi lain terkait dengan masih adanya masyarakat yang berjaga di kediaman Lukas Enembe, Naema Yarisetouw menilai seharusnya mereka pulang karena sudah ada keluarganya yang menjaga Lukas.

Naema berharap Lukas Enembe bisa membuka diri dan bicara kebenaran.

Baca Juga : Pemuda Gereja Bethel Papua: Di Atas Kepala Suku Hanya Ada Tuhan, Bukan Kepala Suku Besar

“Masyarakat khawatir kasus Lukas Enembe dapat mengganggu stabilitas keamanan dan kedamaian di tanah Papua,” tutup Perempuan Adat Yowenayosu itu.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646