REPUBLIKNEWS.CO.ID, MUNA BARAT — Pejabat (PJ) Bupati Muna Barat (Mubar), Bahri melakukan sidak di sejumlah Puskesmas, Rabu (28/09/2022).
Salah satu puskesmas yang di sidak orang nomor satu di kabupaten Mubar itu yakni puskesmas Kampubalano, Kecamatan Sawerigadi.
Kehadiran Pj Bupati di Puskesmas itu, seiring informasi bahwa stok obat di seluruh puskesmas mengalami kelangkaan.
Baca Juga : PJ Mubar Masuk 4 Besar Kinerja Buruk dari Mendagri, Warga: Sibuk Konsolidasi Persiapan Pilkada 2024
Padahal diketahui obat-obat sudah dipesan jauh hari dan sampai saat ini obatnya belum tiba.
Dengan kelangkaan obat tersebut, Direktur Perencanaan Keuangan Daerah, Kemendagri itu, langsung memanggil pihak Dinas Kesehatan dan seluruh kepala puskesmas untuk mengatasi kelangkaan obat.
“Obatnya sudah dipesan, tapi sampai sekarang obat tersebut belum tiba. Sambil menunggu obat datang, setelah saya cek ternyata stok obat di beberapa puskesmas kosong,” Kata Bhari.
Baca Juga : Pj Bupati Mubar Akan Lelang Jabatan Eselon II dan Lakukan Penataan Birokrasi
Lanjut Bhari menambahkan,
Untuk mengatasi jangka pendek kelangkaan sambil menunggu datangnya obat, kita gunakan dulu dana kapitasi.
“Dana kapitasi ini adalah dana yang diberikan BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berdasarkan jumlah peserta tanpa memperhatikan jenis layanan yang diberikan,” Ungkapnya.
Alumni STPDN 07 itu juga berkomitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat menjadi prioritas utamanya. Sebab, pelayanan kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam pemenuhan hak dasar masyarakat. “Saya inginkan pelayanan kesehatan di Mubar gratis kepada masyarakat,” Tegasnya.
Baca Juga : Tinjau Pembangunan Dua Pasar, Bupati Muna Barat: Tahun Ini Harus Tuntas
Untuk itu, Ia memerintahkan seluruh kepala puskesmas (Kapus) untuk membuat rencana kebutuhan obat (RKO) untuk bulan oktober sambil menunggu obat yang telah dipesan datang. Selain itu, pihak puskesmas juga harus memperhatikan obat apa saja yang dibutuhkan dan memperhatikan tingkat kadaluarsa obat tersebut.
“Jadi saya arahkan untuk kebutuhan obat jangka pendek gunakan dana kapitasi. Saya sudah mewanti-wanti seluruh ASN, khususnya bidang kesehatan tidak ada masyarakat di kasih resep obat dan beli diluar,” Pungkasnya.
