REPUBLIKNEWS.CO.ID,MAKASSAR — Kisruh di Partai Golkar Sulsel masih terus memanas, meski ketua Golkar Sulsel terpilih Taufan Pawe (TP) sudah mengirim draf susunan kepengurusan Golkar Sulsel kepada ketua umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Hal tersebut lantaran tiga formatur hasil Musda ke-10 masing-masing Abdillah Natsir, Farouk M Betta dan Imran Tenri Tata juga mengirim surat kepada Airlangga sebagai bahan pertimbangan sebelum menerbitkan surat keputusan untuk pengurus Golkar Sulsel.
Dalam surat tersebut ketiga formatur menyampaikan berbagai hal, diantaranya agar ketua umum dapat mempelajari sejumlah catatan yang dituangkan antara lain, pada poin pertama tiga formatur membantah jika mereka menolak susunan kepengurusan yang ditawarkan TP kepadanya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Yang kedua ketiga prematur juga menolak jika disebut bila tidak menginginkan anggota fraksi golkar DPRD Sulsel masuk dalam jajaran pengurus untuk bidang pemenangan pemilu.
Dalam surat itu juga ketiga formatur ini menyampaikan ke Airlangga Hartarto jika, pasca musda yang digelar di Jakarta, Ketua terpilih yang juga ketua Formatur Taufan Pawe, tidak pernah melakukan pertemuan resmi.
“Soal pertemuan di Jakarta antara TP dengan formatur bukan pertemuan resmi. Sebab tidak ada notulen dan tanda tangan atau berita acara pertemuan,” kata Abdillah Natsir. Sabtu (26/09/2020)
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
“Pertemuan yang terjadi hanya sebatas pertemuan biasa tanpa notulen maupun daftar hadir” sambung mantan sekretaris DPD I Golkar Sulsel itu.
Untuk itu kata Abdillah, pihaknya berharap agar ketua umum Golkar Airlangga Hartarto memediasi pertemuan antara TP dengan formatur lainnya sebelum menerbitkan SK. “Kami ingin ketua umum dapat memediasi pertemuan sebelum menerbitkan SK”jelas Abdillah.(*)