0%
logo header
Rabu, 20 November 2024 00:14

Survei PT IPI di Pilkada Takalar 2024: Selisih Tipis, Syamsari-Natsir Mulai Pepet Firdaus-Hengky

Rizal
Editor : Rizal
Suasana diskusi politik membahas terkait Pilkada Takalar 2024 yang digelar di Nol Tiga Coffee, Jalan Anggrek Raya, Makassar, Selasa (19/11/2024). (Foto: Istimewa)
Suasana diskusi politik membahas terkait Pilkada Takalar 2024 yang digelar di Nol Tiga Coffee, Jalan Anggrek Raya, Makassar, Selasa (19/11/2024). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Dinamika politik di Pilkada Takalar 2024 semakin dinamis jelang hari pemungutan suara pada 27 November mendatang. Dua pasangan calon yang bertarung, yakni pasangan Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim alias Nojeng dan pasangan Muhammad Firdaus Dg Manye-Hengky Yasin saling berebut dukungan di sisa waktu yang ada.

Hal itu tergambar dalam analisa dan temuan survei PT Indeks Politica Indonesia (IPI) yang dipaparkan dalam acara diskusi politik di Nol Tiga Coffee, Jalan Anggrek Raya, Makassar, Selasa (19/11/2024).

Direktur PT IPI, Suwadi Idris Amir mengatakan berdasarkan hasil survei saat ini pasangan Firdaus Dg Manye-Hengky Yasin unggul tipis berada diangka 49,4 persen. Sementara pasangan Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim Nojeng memperoleh angka 40,8 persen.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Elektabilitas pasangan Syamsari-Nojeng, kata dia terus mengalami kenaikan. Sebelumnya hanya bermain di angka 34 persen. Kenaikan elektoral pasangan ini tidak terlepas dari isu putra daerah yang belakangan ini semakin mencuat.

“Dengan demikian, suka atau tidak suka masyarakat yang mencintai daerahnya tentu pasti lebih berpikir memilih Syamsari-Nojeng,” kata Suwadi.

Menurutnya, pasangan ini berpotensi menyalip Firdaus Dg Manye-Hengky Yasin di sisa waktu terakhir. Sama seperti saat Syamsari menghadapi Burhanuddin Baharuddin di Pilkada Takalar 2017 silam.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Saat itu Burhanuddin Baharuddin sudah berada diangka 50-an persen sementara Syamsari Kitta 41 atau 42 persen. Tetapi dia (Syamsari) bisa membalikkan keadaan dengan menang tipis dari Haji Burhanuddin waktu itu,” ujar Suwadi.

“Pasangan ini bisa mengejar dan mengalahkan, jika masyarakat betul-betul menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani karena kedua-duanya memiliki peluang yang sama,” tambahnya.

Meskipun demikian, Suwadi mengakui masih cukup banyak orang yang meragukan Syamsari Kitta karena dianggap belum maksimal sebagai bupati sebelumnya. Namun pihaknya berdalih hal itu disebabkan akibat pandemi Covid-19 yang melanda saat itu.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Sementara itu, pengamat politik dari Unismuh, Ridwan Fawallang menyebut bahwa salah satu keuntungan pasangan Syamsari-Natsir karena keduanya membawa isu kedaerahan atau primordial dimana mereka mengklaim diri sebagai orang asli Takalar.

Selain itu, pasangan Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim juga dinilai pasangan yang paling komplit dan berpengalaman di pemerintahan.

“Keduanya (Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim) merupakan pasangan yang sudah berpengalaman di pemerintahan, mantan bupati dan mantan wakil bupati. Jadi peluang menang tentunya terbuka lebar,” kata Ridwan.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

Menurutnya, meski banyak yang menilai Syamsari Kitta tidak maksimal dalam memimpin di periode sebelumnya. Namun katanya, perlu dicatat bahwa ia mampu membawa keberhasilan bagi Takalar di bidang pendidikan dan keagamaan.

Sekadar diketahui, diskusi politik ini tidak hanya menghadirkan Direktur Eksekutif PT IPI Suwadi Idris Amir, tetapi juga tokoh literasi dan penulis nasional Bachtiar Adnan Kusuma, serta Direktur PT GSI, Muhammad Ridwan Saleh. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646