0%
logo header
Minggu, 05 Juni 2022 13:22

Terkait Pengembalian Sampel Organ Amis, Keluarga Duga Ada Manipulasi Data

Jafir Keluarga Amis Ando bersama Aliansi mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) pada saat bertemu dr. Raja Alfatih Widya Iswara, di Fakultas Kedokteran Umiversitas Halu Oleo. (Istimewa)
Jafir Keluarga Amis Ando bersama Aliansi mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) pada saat bertemu dr. Raja Alfatih Widya Iswara, di Fakultas Kedokteran Umiversitas Halu Oleo. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MUNA — Keluarga Amis Ando dan Aliansi Mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) menyambangi Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, pada Senin 23 Mei 2022, sekitar pukul 11.20 wita.

Kedatangan mereka itu guna mempertanyakan ihwal dikembalikannya sampel tulang dari  Laboratorium forensik (Labfor) Makassar di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sutra yang sebelumnya diambil oleh Tim Forensik Independen UHO pada jenazah Amis, 7 Mei 2022.

Jafir salah satu keluarga Amis Ando mengungkapkan, saat pihaknya menayakan soal itu kepada Bidokes Polda Sultra. Pihak Bidokes Polda Sultra justru mengimbau mereka untuk mempertanyakan hal itu ke Dokter Forensik UHO.

Baca Juga : Hasil Autopsi Jenazah Amis Disebut Jadi ‘Koleksi’ Polda Sultra

“Seharusnya dipertanyakan ke dokter forensik UHO,” kata Jafir, menirukan ucapan yang dilontarkan salah satu Anggota Biddokes Polda Sultra yang tidak diketahui identitasnya.

Usai mendengar petunjuk dari Biddokes Polda Sultra, Jafir yang sejak awal didampingi Aliansi Mahasiswa UHO, lantas mengarah ke Fakultas Kedokteran UHO untuk bertemu dr. Raja Alfatih Widya Iswara, MH (Kes), Sp.FM yang tidak lain adalah ketua tim forensik Independen UHO.

Anehnya, kata Jefir, saat ditanya terkait dikembalikannya salah satu sampel, Raja Widya Iswara mengaku tidak mengetahuinya.

Baca Juga : Kapolres Muna Jelaskan Hasil Autopsi Amis Ando Tunggu Penyelidikan Tim Polda Sultra

“Dokter bilang pada saat sampel tiba akan di hubungi. Dirinya bingung Labfor Makasar mengembalikan satu sampel dirinya tidak tau kalau sampel tersebut sudah tiba di Kendari dan sudah di terima,” ungkap Jafir menirukan ucapan Raja Alfatih.

Tak puas, Jafir kembali bertandang Biddokes Polda Sultra keesokan harinya, tepatnya Selasa 24 Mei 2022.

Pertanyaan serupa kembali dilontarkan oleh Jafir dan Mahasiawa UHO. Namun Bidokes yang sebelumnya mengarahkan untuk mempertanyakan hal itu ke Forensik UHO, justru mengatakan sampel tersebut telah dikirim kembali ke Labfor Makassar. 

Baca Juga : Hasil Autopsi Amis Ando Tak Terungkap Dipihak Kelurga, Ketua HMI FIB UHO: Rakyat Mosi Tidak  Percaya Lagi Sama Polisi

Pernyataan Bidokes Polda Sultra, membuat Jafir dan mahasiswa UHO yang mendampinginya menjadi bingung.

“Seharunya pengembalian sampel, kami dan tim forensik yang menerima, karna kami bertanggung jawab dan dipercayakan sama keluarga Almarhum. Tapi penyidik dan Biddokes tidak menginformasikan ke kami, jadi tidak ditau kalau sampel itu sudah tiba dan dikirim kembali,” tukas Jafir, kepada republiknews.co.id, Minggu (05/06/2022).

“Parahnya lagi pengiriman sampel tanpa sepengetahuan dokter forensik yang mengautopsi Jenazah Amis Ando. Jadi kami menduga keras ada indikasi untuk membuat sampel Almarhum yang dikembalikan di buat untuk dimanipulasi datanya,” ucapnya.

Baca Juga : Ketua BEM FH UHO Desak Polda Sultra Sampaikan Hasil Autopsi Amis Ando ke Pihak Keluarga

Sebelumnya diberitakan Autopsi dilakukan oleh dokter ahli forensik independen dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, dr. Raja Alfatih Widya Iswara, MH (Kes), Sp.FM bersama Biddokes Polda Sutra dan RS Bhayangkara di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Warangga, Kabupaten Muna, Sabtu (07/05/2022) sekira pukul 13.00 Wita.

Dokter Raja Alfatih Widya Iswara pada saat diwawancarai sejumlah awak media usia melakukan autopsi menyampaikan, ada beberapa organ tubuh korban yang diambil untuk dijadikan sampel. Seperti hati dan lambung.

“Organ tubuh itu akan diuji di Laboratorium Forensik Makassar, hasilnya paling lama dua atau tiga minggu. Apa yang menjadi hasil pemeriksaan laboratorium forensik nantinya akan diserahkan ke penyidik,” ujarnya.

Baca Juga : Ketua BEM FH UHO Desak Polda Sultra Sampaikan Hasil Autopsi Amis Ando ke Pihak Keluarga

Untuk diketahui Autopsi dilakukan memastikan penyebab kematian korban yang diamankan Satuan Reserse Kriminal Polres Muna, Selasa (03/05/2022) sekira pukul 20.00 Wita

Saat diamankan di Polres, Amis mengalami Muntaber. Dan sekira pukul 08.30 Wita Almarhum dibawa ke Rumah Sakit (RS) dr LM Baharuddin oleh anggota Sat Reskrim Polres Muna dalam keadaan sudah tidak bernyawa, Rabu (04/05/2022).

Keluarga korban keberatan, menduga penyebab kematian Amis akibat dianiaya oleh Polisi karena banyak ditemukan bekas tanda kekerasan di tubuhnya. Diantaranya mengeluarkan darah pada bagian telinga, memar di bagian pipi dan luka di bagian tangan.

Penulis : Rustam
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646