REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Investor dunia ramai-ramai melirik kota Makassar semenjak Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto melauching top ten investment. Salah satu yang diminati yakni Light Rail Transportation (LRT).
Setelah sebelumnya Australia dan Korea, hari ini, Rabu (27/02/2019) malam, Danny kembali menerima tamu dari tim KFW Bank dari pemerintah Jerman.
Kedatangan KFW Bank ini diterima langsung oleh Danny Pomanto di kediamannya, dalam rangka penjajakan kerjasama bidang transportasi publik di wilayah Makassar khususnya LRT.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
Danny sendiri menyambut baik hal tersebut, terlebih sejalan dengan 10 mimpi besar yang telah digaungkan Walikota berlatar belakang arsitek ini.
“Kami sangat apresiasi hal itu. LRT masuk top ten ivestment kita. Salah satunya juga New Balaikota, yang juga telah kita rencanakan stasiun LRT di situ, jadi nyambung,” pungkas Danny.
Tim KFW Bank of German dan DPP Maska yang hadir diantaranya, Mr. Marko Davilla dan Dirk Schneider. Proyek ini ditwarkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan dan sebagai fasilitas transportasi publik di kota Makassar.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Sekedar diketahui, KFW adalah Bank Development milik pemerintah Jerman yang salah satu kegiatannya adalah memberi bantuan pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang.
Kepala Bagian Perekonomian dan Kerjasama Kota Makassar, Najiran Syamsuddin membenarkan bahwa Jerman adalah negara ketiga yang menawarkan kerjasama pengembangan LRT setelah Australia dan Korea.
“Ini merupakan penjajakan kerjasama KFW Bank Jerman khususnya pengembangan LRT. Bulan 6 sudah akan melakukan desiminasi apa saja yang benar-benar dibutuhkan dari sistem kreta api di Makassar,” ungkap Najiran.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
Lanjut Najiran, adapun mekanismenya, kalau bentuknya hibah internasional Maka akan disalurkan ke pemerintah pusat, kemudian ke provinsi dan selanjutnya disalurkan ke Makassar. Sementara ini juga tengah menunggu Perpres RI tentang perkeretaapian sebagai alas hukumnya.
Najiran menjelaskan, jika Asian Development memiliki potensi besar untuk pengembangan LRT. Dimana menurut dia 9 dari 12 Direktur ADB sudah hadir di Makassar dan melihat 10 program investasi yang ada di kota ini.
“Semua memiliki peluang, kalau KFW Bank merupakan funding komisi Eropa sedangkan ADB di Asia. Tapi kalau ADB prosesnya bisa lebih cepat, karena hibah langsung tersalurkan ke kota penerima tanpa tender,” jelas Najiran.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
(Syaiful)