REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Tim Aksi Stop Stunting (ASS) di tingkat Kabupaten Gowa akan melakukan intervensi kepada balita dan ibu hamil dalam upaya mendorong penanganan stunting yang lebih maksimal.
Intervensi yang dilakukan Tim ASS ini selama 90 hari kerja di 21 desa atau kelurahan di beberapa kecamatan yang menjadi titik lokasi. Wilayah ini pun akan menjangkau 630 balita dengan masalah gizi, serta 42 ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK).
Wakil Bupati Gowa yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Darmawangsyah Muin mengatakan, penanganan stunting merupakan isu strategis nasional yang menuntut kerja sama lintas sektor, pendekatan berbasis data, serta intervensi yang terencana dan berkelanjutan.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
“Kami menyadari bahwa stunting bukan hanya persoalan kesehatan fisik, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap kapasitas kognitif, produktivitas dan kualitas sumber daya manusia. Sehingga dalam penanganan stunting dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak,” ujarnya, di sela-sela Menerima Tim ASS Tingkat Kabupaten Gowa, di Baruga Krg Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa (29/07/2025).
Ia berharap seluruh tim dapat berkerja dengan maksimal dalam penurunan stunting sesuai dengan aturan yang ditentukan. Termasuk keikutsertaan elemen masyarakat dalam mendukung program tersebut dengan menjalin sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat luas lainnya.
“Kami mengharapkan program ini menjadi contoh nyata dalam percepatan penurunan angka stunting, sekaligus membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak sejak usia dini, sehingga pelajari dengan baik teknis pelaksanaan program pendampingan gizi ini,” harapnya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, drg. Abd Haris Usman menyebutkan, Tim ASS yang akan melakukan intervensi penanganan stunting di Kabupaten Gowa mencapai 76 orang. Mereka terdiri dari 3 dokter, 21 kader pendamping desa, serta kader TP PKK dari berbagai desa dan kelurahan di Kabupaten Gowa.
“Tim ASS ini terdiri dari tenaga pendamping gizi desa, dokter, kader kesehatan, serta unsur Tim Penggerak PKK dari tingkat desa hingga kabupaten,” sebutnya.
Adapun intervensi yang dilakukan secara langsung melalui Rumah Gizi. Mulai dari, pemberian makanan tambahan, multivitamin, susu untuk ibu hamil, formula PKMK (Pemulihan Kesehatan Masyarakat Kecil), serta edukasi dan fasilitasi akses terhadap layanan kesehatan esensial.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
Sementara, untuk 21 desa dan kelurahan yang menjadi sasaran program meliputi Kelurahan Katangka, Paccinongan, Pandang-Pandang, Lembang Parang, dan Limbung. Selanjutnya, di tingkat desa yaitu Desa Bontoramba, Romanglasa, Kanjilo, Tamanyeleng, Bone, Maradekaya, Bontosunggu, Panciro, Lempangang, Tangkebajeng, Tubajeng, Pattatto, Bontomanai, Romangloe, Borongloe, dan Desa Sokkoli.