0%
logo header
Kamis, 21 Oktober 2021 09:47

Tingkatkan Kapasitas dan Keterampilan Relawan, PMI Makassar Gelar Pelatihan Assessment dan Distribusi Bantuan

Rizal
Editor : Rizal
Pelatihan Assessment dan Distribusi Bantuan berlangsung di LPMP Sulsel, Jl. A.P. Pettarani.
Pelatihan Assessment dan Distribusi Bantuan berlangsung di LPMP Sulsel, Jl. A.P. Pettarani.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar menggelar pelatihan Assessment Tanggap Darurat Bencana dan Spesialisasi Distribusi Bantuan kepada 50 relawan KSR, PMR dan Sibat.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk mengingkatkan kapasitas dan keterampilan relawan dalam manajemen bencana dan kepemimpinan tugas lapangan. Serta memperkuat keterampilan relawan dalam hal melakukan respon terhadap bencana utamanya pada assessment tanggap darurat bencana dan pelaksanaan manajemen distribusi bantuan.

Program pelatihan ini bagian dari upaya PMI Makassar dalam penguatan organisasi dan kelembagaan. Sehingga bila terjadi bencana relawan PMI makin sigap dalam membangun kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai kepentingan untuk tugas kemanusiaan.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Kegiatan ini bertempat di LPMP Sulawesi Selatan, Jalan AP Pettarani Kota Makassar Berlangsung selama enam hari mulai 20 hingga 26 Oktober 2021.

Adapun tenaga pelatih dan narasumber pada kegiatan tersebut yaitu Kepala Markas PMI Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan BPBD Makassar.

Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Makassar Drs. Suwandi mengatakan dengan adanya kegiatan pelatihan ini membantu pemerintah Kota Makassar dalam hal tanggap bencana.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

“Karena pelatihan assessment dan spesialisasi distribusi bantuan ini sejalan dengan tupoksi pemerintah dalam hal ini di BPBD Makassar,” kata Suwandi, yang mewakili Wali Kota Makassar membuka kegiatan tersebut.

Dia berharap kedepan PMI Makassar terus berkolaborasi dengan pemerintah Kota Makassar dalam hal ini BPBD Makassar. Hal ini merujuk pada UUD no 1 tahun 2018 tentang kepalangmerahan yang menuntut adanya kolaborasi.

“Dengan adanya sinergi dan kolaborasi antara PMI dengan pemerintah diharapkan mampu melancarkan semua tugas tugas kemanusiaan yang dihadapi  bersama,” harapnya.  

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

Sementara itu, Pengurus PMI Sulsel bidang kesehatan, yang mewakili Ketua PMI Sulsel, dr Muji menuturkan bahwa PMI itu menjadi aktor utama setiap kali ada bencana, oleh karena itu dengan adanya pelatihan ini akan menambah ilmu kita sebagai relawan yang terjun langsung dilapangan.

“Pelatihan assessment tanggap darurat bencana dan spesialisasi distribusi bantuan yang kita ikuti ini agar supaya pada saat berada dilokasi bencana kita bisa melakukan dengan baik dan telah,” ucap dr Muji.

Ketua PMI Makassar DR Syamsu Rizal Mi, mengatakan kegiatan pelatihan ini sebagai upaya PMI Makassar mengupdate kemampuan pengabdian profesionalisme relawan.

Baca Juga : Korban Kebakaran di Bu’nea Gowa Akan Dibangunkan Rumah Layak Huni

“Karna tahun depan itu blue print pengembangan di PMI Kota Makassar itu lebih banyak kepada struktur organisasi,” kata Deng Ical sapaan akrab Ketua PMI Makassr.

Ia menambahkan bahwa tahun 2022 itu PMI Makassar sudah membuka tempat uji kompetensi untuk sertifikasi assessor dan 47 skema okupasi. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646