REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Pertumbuhan aset perbankan di Sulawesi Selatan menunjukkan aktivitas yang positif dengan pertumbuhan 7,23 persen hingga Oktober 2024. Hal ini pun menjadi kabar baik, sebab sektor perbankan dianggap menjadi salah satu sektor dominan di industri jasa keuangan yang ikut membantu pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar Darwisman menyebutkan, hingga Oktober 2024 ini aset perbankan telah mencapai Rp202,51 triliun dari Rp187,60 triliun di Oktober 2023 lalu. Artinya, capaian aset perbankan ini berhasil tumbuh sekitar 7,23 persen secara tahunan (year on year/yoy).
“Jika kita bicara APBD Sulsel misalnya Rp55 triliun, tapi ternyata aset perbankan sudah lebih Rp202,51 triliun di Oktober 2024. Kami memang sudah memprediksi ini pasti akan dicapai. Kami optimis ini masih akan bertambah karena masih ada November dan Desember,” ungkapnya, di sela-sela Journalist Update Media Gathering OJK Sulselbar, di Jakarta, kemarin.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Selain pada pertumbuhan aset, aktivitas pertumbuhan lainnya di sektor perbankan juga terlihat pada capaian kredit yang tumbuh di angka 6,90 persen atau Rp153,98 triliun di 2023 menjadi Rp164,54 triliun di 2024. Begitu pun pada capaian dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) yang pertumbuhannya jauh lebih tinggi secara tahunan atau 8,71 persen.
“Capaian DPK hingga Oktober 2024 telah tembus Rp135,78 triliun dari Rp125,15 triliun di tahun sebelumnya,” terang Darwisman.
Kemudian, lanjutnya, jika di lihat pada sektor penyaluran kredit, kondisi Non Performing Loan (NPL) terjaga diangka relatif yang masih aman atau hanya mencapai 2,90 persen, serta dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) hanya 123,45 persen.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Kalau kita melihat dari kredit yang disalurkan ini dipergunakan untuk sektor produktif sebesar Rp90,33 triliun atau 55 persen dengan NPL 3,95 persen. Sementara, kredit konsumtifnya Rp74,29 triliun atau 54 persen dengan NPL 1,57 persen,” jelasnya.
Darwisman mengaku, hal menarik lainnya bahwa sepanjang 2023 lalu, sektor perbankan di Sulawesi Selatan pada capaian pertumbuhan kredit produktif berhasil tumbuh di 17,6 persen. Sementara jika dilihat sepanjang 2024 atau hingga periode Oktober baru tumbuh 4,19 persen.
Hal sama juga terlihat pada pertumbuhan kredit konsumtif yang meskipun terlihat tumbuh, tetapi pertumbuhannya mendatar (flat).
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Padahal kredit konsumtif juga sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun memang potensi tumbuhnya masih flat,” ujarnya.
Kemudian jika dilihat pada pertumbuhan sektor kredit produktif tersebut, OJK melihat masih cukup banyak tantangannya, sehingga capaiannya masih tertekan (terkontraksi). Pertama, di sektor konstruksi secara tahunan (yoy) terkontraksi -7,15 persen, kemudian di sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan juga terkontraksi -2,81 persen, serta di sektor listrik, gas dan air terkontraksi hingga -10,37 persen.
Pengaruh lainnya yakni penyaluran kredit pada sektor perdagangan besar dan eceran. Sebab di 2023 lalu sektor ini bisa tumbuh 6,18 persen dengan nilai Rp38,72 triliun, tetapi di Oktober ini baru tumbuh 1,99 persen.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“Begitu juga pada sektor bukan lapangan usaha lainnya yang di Oktober 2024 baru tumbuh 3,70 persen, sementara di Desember 2023 bisa tumbuh 5,67 persen,” kata Darwisman.
Begitu juga pada sektor pertanian, meskipun belum dapat menyamai pertumbuhan kredit di tahun lalu. Dimana, hingga Desember 2023 sektor pertanian tersebut dapat tumbuh 17,29 persen, sementara hingga Oktober 2024 baru tumbuh 14,54.
Pertumbuhan kredit pertanian ini pun dianggap perlu dipacu, sebab sektor tersebut dinilai paling berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang mencapai 5,05 persen atau tumbuh diatas nasional yang hanya 4,95 persen.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“Tapi kami optimis di sisa tahun ini bisa tumbuh minimal sama dengan pertumbuhan tahun lalu atau bisa sedikit melewati. Makanya, di dua bulan terakhir ini kami akan terus melakukan konsolidasi dengan seluruh teman-teman perbankan agar ada perkembangan yang berarti khususnya di sektor produktif,” tutup Darwisman.
