0%
logo header
Sabtu, 30 Juli 2022 07:59

Unjuk Rasa Mahasiswa Papua di Makassar, Desak Pemerintah Secepatnya Bangun SDM Pada Tiga Provinsi Baru di Papua

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Unjuk Rasa Mahasiswa Papua di Makassar mendesak Pemerintah secepatnya membangun SDM di Provinsi Baru di Papua. (Istimewa)
Unjuk Rasa Mahasiswa Papua di Makassar mendesak Pemerintah secepatnya membangun SDM di Provinsi Baru di Papua. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Ratusan Mahasiswa Papua dari kampus Universitas Hasanuddin Makassar yang tergabung dalam Literasi Anak Papua, menggelar unjuk rasa di pintu 1 Unhas, di jalan Perintis Kemerdekaan, KM 10, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar sembari membawa keranda mayat, Jum’at (29/07/2022).

Dalam aksinya, mahasiswa Papua mendesak pemerintah agar melakukan konsolidasi dengan masyarakat Papua dan segera menjalankan Otsus pasca disahkannya pembentukan DOB.

Dalam orasinya, Prof Rhieel Kyambe selaku Jendral Lapangan, secara tegas menyampaikan ada tiga tuntutan yang disampaikan dari Literasi anak Papua atau disebut lintas tengah rasional sistem anak Papua.

Baca Juga : Euforia Penyambutan Provinsi Papua Selatan, Kapolres Merauke Larang Masyarakat Berkonvoi

“Kami turun disini ada tiga tuntutan yang kami sampaikan secara tegas kepada pemerintah,” ucap Prof Rhieel Kyambe Jendral Lapangan saat menyampaikan orasinya.

tuntutan pertama yang disampaikan ialah, Pemerintah wajib membangun SDM ditanah Papua dan infrastruktur yang lebih baik dari Jakarta.

tuntutan kedua yaitu, tangkap dan adili, pelanggar-pelangar dalam hal ini, pejabat yang menjadi penjahat dalam konstitusi, dalam hal ini tentang Papua yaitu dalam UU Otsus.

Baca Juga : Jelang Pengesahan UU Tiga Provinsi Baru di Papua, Mabes Polri Terjunkan 5 Kompi Brimob Nusantara

dan yang ketiga, kami meminta secara tegas, pemerintah wajib membuat dan membentuk badan pengawasan arah kebijakan dan pengelolaan Otsus ditanah Papua.

Prof Rhieel Kyambe juga menyampaikan jika
dalam aksinya, ia mencoba untuk membuat kolaborasi antara aksi dalam bentuk narasi yang disampaikan dalam bentuk pentas seni.

“Jadi kami turun aksi bukan untuk anarkis, kami turun aksi sebagai bentuk untuk bagaimana caranya menyampaikan aksi ini dengan cara yang lebih ramah, dan lebih bisa diterima dan lebih bisa dimaknai dengan mata bagi yang menyaksikan aksi kami,” pungkasnya.

Baca Juga : Hore! Komisi II DPR RI, Pemerintah dan DPD Selesai Bahas RUU Pembentukan Provinsi Papua Selatan

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa Papua ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian, dan berjalan dengan tertib dan damai.

Penulis : Wawan Setiawan (Warga)
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646