REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Museum Balla Lompoa di Jalan KH. Wahid Hasyim, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu berhasil naik standar dari tipe C ke tipe B.
Keberhasilan ini tentunya atas komitmen Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa dalam memaksimalkan peran museum, serta upaya-upaya perbaikan yang dilakukan. Termasuk, dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan dan pemeliharaan kawasan museum.
Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa Ikbal Thiro mengatakan, ketetapan kenaikan standar Museum Kawasan Balla Lompoa telah ditentukan Kemendikbud RI pada Mei 2022 lalu. Hal ini dilihat dari beberapa kriteria yang berhasil dipenuhi.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Ada memang kriteria atau itemnya. Mulai dari fasilitas yang ada di museum itu, kemudian infrastruktur yang disiapkan di museum itu, termasuk dukungan APBD terhadap museum sendiri,” katanya dikonfirmasi, Jumat (18/11/2022).
Ia menjelaskan, untuk standar fasilitas yang dimaksud adalah mempermudah masyarakat untuk berkunjung ke museum. Sementara untuk infrastrukturnya dilakukan dengan membuat area museum itu lebih nyaman dan aman saat dikunjungi.
Sekadar diketahui, Kemendikbud RI menetapkan museum yang memperoleh tipe A itu adalah yang fasilitas standar tinggi, tipe B itu standar baik. Sementara untuk tipe C itu adalah dengan standar cukup.
Baca Juga : Korban Kebakaran di Bu’nea Gowa Akan Dibangunkan Rumah Layak Huni
Ia mengaku, tentunya peroleh Museum Balla Lompoa dari tipe C ke tipe B bukanlah hal mudah diperoleh. Sebab, banyak hal yang diperbaiki dan banyak perubahan yang dilakukan. Upaya ini pun berbuah kebaikan dengan keputusan Kemendikbud RI yang menilai Kawasan Balla Lompoa layak mendapatkan tipe B.
Pasalnya, dalam memenuhi kriteria A, B dan C itu memang ada kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud RI.
“Sebagai reward dari pencapaian kami ini, Kemendikbud RI memberikan penambahan DAK untuk tahun anggaran 2023 mendatang sebanyak Rp100 juta,” tegasnya.
Baca Juga : 134 Mahasiswa Program Mahasantri Angkatan Kedua Ikut Orientasi
Ia pun berharap, kedepannya Museum Balla Lompoa bisa meraih kategori museum tipe A. Meskipun dinilai masuk ke kategori tersebut bukanlah hal mudah untuk dicapai. Sebab kriteria yang harus dicapai juga cukup tinggi.
“Hanya memang menunju kategori tipe C bukanlah hal mudah. Misalnya, akses museum itu harus ramah penyandang disabilitas, sehingga ini yang sementara kita carikan solusinya,” terangnya.
Selain itu, keterbatasan lahan di kawasan Museum Balla Lompoa saat ini masih sangat kurang. Sebab jika ingin masuk dalam kategori tipe A kawasan museum perlu memiliki sarana dan prasarana lainnya, seperti sarana bermain anak.
Baca Juga : Rangga dan Keluarga Terdata Penerima Bantuan Pemerintah di Gowa
“Kita memang mendapatkan dana DAK operasional hanya untuk pemeliharaan museum, bukan untuk pengadaan fisik. Makanya APBD diharapkan untuk pengadaan fisik, nanti setelah dilakukan pengadaan fisik dari APBD, DAK inilah digunakan untuk memelihara sarana itu,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Tenriwati Tahri mengatakan, merubah kategori tipe museum dari rendah ke tinggi itu dilihat dengan perbaikan fasilitas. Pemerintah daerah melalui Disparbud Kabupaten Gowa ini memang memfokuskan untuk pembenahan fisik.
“Jadi kalau memang ada yang bisa dilakukan untuk perbaikan Museum Balla Lompoa untuk dilakukan maka kita lakukan,” katanya.
Baca Juga : Rangga dan Keluarga Terdata Penerima Bantuan Pemerintah di Gowa
Kedepannya, hal yang masih perlu disiapkan adalah membuat pusat informasi pariwisata atau Tourism Information Center. Hal ini penting sebab salah satu aspek pendukung utama dalam menaikkan kelas kepariwisataan adalah adanya pusat informasi enter sebagai pusat untuk mengetahui lokasi destinasi wisata yang ada di daerah tersebut.
“Memang ini yang belum mampu dipenuhi karena memang ruangan di Kawasan Balla Lompoa belum memadai. Belum lagi dukungan APBD belum memadai, sehingga secara bertahap akan didorong untuk kesana,” terang Tenri.
Sehingga untuk tahap awal pemaksimalan layanan di Kawasan Museum Balla Lompoa adalah pada pengoperasionalan kantor yang ada.
Baca Juga : Rangga dan Keluarga Terdata Penerima Bantuan Pemerintah di Gowa
“Sekarang kan sudah ada kantor, dulu belum ada. Makanya peran kantor operasional inilah yang dulu kita maksimalkan,” katanya.