REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni berharap pada seluruh proses pembangunan Bendungan Jenelata, termasuk dalam hal pembebasan lahan agar melibatkan pemerintah setempat.
“Kita ingin pada setiap proses pembayaran pembebasan lahan itu melibatkan pemerintah setempat. Khususnya pemerintah kecamatan, Tripika dan pemerintah desa,” katanya, kemarin.
Ia pun berharap agar proses pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Jenelata di Kecamatan Manuju, saat ini terus dilakukan dan tidak mendapatkan kendala selama prosesnya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Kami berharap Bendungan Jenelata yang telah lama kita harapkan bisa berjalan sukses dan aman. Terutama pembayaran pembebasan lahan dapat berjalan sukses, aman dan lancar,” ungkapnya.
Dirinya yakin dan percaya pembangunan Bendungan Jenelata ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat akan menerimanya. Karena menurutnya pembangunan bendungan ini untuk kepentingan masyarakat.
“Saya berharap pembangunan Bendungan ini bisa berjalan lancar sama dengan pembangunan Bili-bili. Kalau ada pembayaran disampaikan juga ke Tripika karena mereka yang punya wilayah,” harapnya.
Baca Juga : Korban Kebakaran di Bu’nea Gowa Akan Dibangunkan Rumah Layak Huni
Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan Jeneberang Alexander Nandar mengatakan, pembayaran ganti rugi pembebasan lahan Bendungan Jenelata sudah berjalan untuk tahap pertama yaitu 500 bidang. Dirinya menyebutkan bahwa dari 500 bidang tanah yang sudah diukur sebanyak 392 bidang sudah dibayarkan.
“Dari 500 bidang ini masih ada 108 bidang yang belum dibayarkan. 10 orang tidak datang saat pembayaran. Sedangkan selebihnya ada beberapa berkas atau dokumen yang dibutuhkan untuk pembayaran belum lengkap,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk tahap pembebasan lahan Bendungan Jenelata ini dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama 500 bidang, tahun kedua 1.500 bidang, tahap ketiga 500 bidang dan tahap keempat 491 bidang dengan luas lahan 1.722,28 Ha.
Baca Juga : 134 Mahasiswa Program Mahasantri Angkatan Kedua Ikut Orientasi
“Bidang-bidang yang kita bebaskan ini adalah bidang yang kita prioritaskan yaitu bidang yang menjadi area konstruksi. Jadi yang dibayarkan kemarin itu adalah yang berada di area konstruksi,” terangnya. (*)