REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR –
Wakil Bupati Waringin Barat, Kalimantan Tengah, Ahmadi Riansyah, bersama Organisasi Perangkat dari daerahnya menemui Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, Kamis (14/02/2019).
Pertemuan tersebut digelar untuk melakukan studi banding terkait pengolahan sampah yang ada di kota Makassar.
“Saya perlu belajar karena itu saya datang ke sini. Terutama masalah persampahan, kami sendiri telah 12 kali raih adipura tapi tantangannya adalah mempertahankan. Kami ingin kedepan bisa juga sukses seperti Makassar bisa mengolah sampah ini dengan baik. Selanjutnya, mungkin ada informasi-informasi yang bisa kita pelajari dan tiru dari Makassar,” ucapnya.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Selain pengolahan sampah, Ahmadi juga mengaku akan belajar pelayanan publik Pendidikan, kesehatan, dan penyelenggaraan pemerintahan.
Menanggapi hal itu, Danny menyampaikan jika kunjungan tersebut sifatnya saling share informasi saja. Ia mengatakan banyak juga keunggulan Kotawaringin Barat yang bisa diikuti Makassar.
Meski demikian ia mempersilahkan Ahmadi untuk melihat semua keunggulan smart city kota Makassar.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Smart city kita, sangat berfungsi sejak tahun 2015. Untuk pengelolaan sampah TPA kita sangat bagus, sistem penjemputan sampah dan mobil sampahnya bisa ditracking melalui war room,” jelasnya.
Danny pun mempersilahkan mereka mengunjungi war room atau command centre Makassar, city galery yang menyerupai URA Singapura serta berbagai hal yang menjadi keinginan rombongan Wakil Bupati Waringin Barat.
“Walau pun kemarin kita tidak dapat adipura, tapi kita tidak pernah menyerah, atau berkecil hati. Bahkan penilai LPPD kita ajak ke TPA. LPPD kita nomor satu, Surabaya di urutan ke 2 dan Bandung nomor 6,” kata Danny.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
Ia juga tak lupa memperkenalkan PTSP bintang 5, serta kecanggihan war room yang dapat memantau lalulintas, layanan kesehatan kejahatan, komplain masyarakat, rumah sakit, bank sampah, mobil sampah, penduduk mati hidup tiap hari, serta yang keluar masuk.
“Homecare, kita jadi percontohan di asia tenggara, dan sudah dicontoh Jambi, Bandung, dan Manado,” ungkapnya.
(Syaiful)
