0%
logo header
Kamis, 20 Oktober 2022 15:00

Wali Kota Parepare Taufan Pawe Instruksikan RSUD dan Dinkes Deteksi Dini Gagal Ginjal Anak

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Ket : Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (Istimewa)
Ket : Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, PAREPARE – Wali Kota Parepare, Taufan Pawe merespon isu nasional mengenai tingkat kematian gagal ginjal akut pada anak yang mencapai hampir 50%.

Data itu berdasarkan yang telah disampaikan oleh pihak Kementerian Kesehatan baru-baru ini.

Sebagai upaya antisipasi, Taufan Pawe menginstruksikan Dinkes dan pihak

Baca Juga : Parepare Raih Dua Penghargaan Prestisius dari Kemenkumham Sulsel, Terbaik Perencanaan Perda dan Tercepat Bentuk Posbakum

RSUD Andi Makkasau untuk mendeteksi apakah terdapat kasus gagal ginjal akut pada anak terjadi di Parepare. 

“Kita instruksikan kepada Dinas Kesehatan dan RS Andi Makkasau, untuk turun melakukan deteksi dini apakah kasus tersebut ada di Parepare,” ucap Taufan Pawe. Kamis, (20/10/2022).

Selain itu, Ketua DPD I Partai Golkar tersebut juga menginstruksikan agar meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan kesehatan jika ada kasus gagal ginjal akut ditemukan.

Baca Juga : Tasming Hamid Lepas Tim Pasar Murah Natal dan Tahun Baru, Salurkan 700 Paket untuk 22 Kelurahan

Wali Kota Parepare dua periode itupun mengimbau kepada masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan kesehatan anaknya di pusat pelayanan kesehatan yang ada.

“Ya kita imbau masyarakat untuk memeriksakan kesehatan anaknya ke pusat pelayanan yang ada. Yang pasti kami pemerintah daerah akan selalu hadir di tengah masyarakat untuk memberikan fasilitas dan pelayanan khususnya pada bidang kesehatan,” ungkap Taufan Pawe. 

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelarangan sementara obat sirup pada anak adalah langkah konservatif untuk mencegah meluasnya penyakit gagal ginjal akut. 

Baca Juga : Puncak HUT Golkar ke-61, Taufan Pawe Pimpin Doa Untuk Korban Bencana Sumatera dan Aceh

Langkah ini dilakukan sambil menunggu BPOM memfinalisasi temuan mereka soal tiga zat kimia berbahaya pada obat sirup.

Budi meyakini jumlah anak yang terkena gangguan ginjal akut pasti lebih banyak dari yang dilaporkan. Sejauh ini tingkat kematian akibat penyakit itu mendekati 50 persen.

“Bayangkan bila 1 dari 70 balita tersebut adalah anak atau cucu kita,” ujar Budi dalam keterangannya.

Baca Juga : 66 Kader Rumah Gizi Parepare Ikuti Pelatihan Penyajian Makanan Sehat dan Aman

Dia mengatakan, Kemenkes sudah meneliti bahwa pasien balita yang terkena gangguan ginjal akut terdeteksi memiliki 3 zat kimia berbahaya, yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE). (Adv)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646