REPUBLIKNEWS.CO.ID, JENEPONTO — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan sejak, Senin (21/02/2022) pagi, mengakibatkan beberapa ruas jalan terendam banjir.
Pantauan Republiknews.co.id, di lokasi, air setinggi lutut orang dewasa mengakibatkan banyak kendaraan yang tidak bisa melintas.
Lokasi tersebut tepatnya di jalan yang menghubungkan kabupaten Jeneponto dan Bantaeng, di Kelurahan BontoTangnga, kecamatan Tamalatea.
Baca Juga : Peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-177, Wabup Jeneponto Sampaikan Amanat Seragam RI
Kondisi diperparah lantaran akses jalan penghubung dari beberapa wilayah juga tak bisa dilalui kendaraan.
Salah satu akses yang tak bisa dilalui kendaraan yakni jembatan yang berlokasi diperbatasan Kampung Daima dengan Desa Karelayu.
Kepala Desa Karelayu Rasul Umar menjelaskan jika banjir yang menutup akses jembatan Daima terjadi setiap tahun.
Baca Juga : Bupati Jeneponto Terima Audiensi Unhas, Bahas Terkait Program KKN Profesi Kesehatan
” Sudah langganan, apabila hujanya deras maka jembatan ini tak bisa dilalui warga hingga kendaraan yang ingin melintas ke wilayah Gowa,” ujarnya kepada wartawan, Senin (21/02/2022).
Hal itu juga ditengarai karena meluapnya air sungai Daima yang terhubung dari beberapa sungai di Kecamatan Tamalatea.
“Air sungai meluap mengakibatkan air naik hingga menutupi jalan bahkan banjir disinyalir berasal dari air kiriman dari wilayah pegunungan,” jelas Rasul.
Baca Juga : Dibuka Presiden RI, Bupati Jeneponto Ikuti Panen Raya Padi Serentak 14 Provinsi
Untuk mengantisipasi hal itu, ia pun turun langsung kelokasi untuk mengingatkan ke sejumlah pengendara agar tak melintasi jalan tersebut.
” Bagi pengendara dimohon bersabar hingga airnya surut karena ini menyangkut keselamatan mereka sendiri,” pintanya.
Dari pantauan dilokasi ada beberapa pengendara yang harus rela mendorong kendaraannya karena mogok akibat menerobos banjir.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto Segera Cairkan THR Untuk ASN Dalam Waktu Dekat
Dia berharap kepada pemerintah kabupaten agar melakukan upaya pengerukan sungai disepanjang sungai Pokobulo.
Sementara itu, Sertu Nurdin Anggita Bhabinsa yang bertugas di Kecamatan Bonto Ramba itu mengatakan seluruh akses penyeberangan tidak bisa dilalui.
“Hampir seluruh jembatan penghubung yang tembus ke Bonto Ramba dan Gowa tak bisa dilalui kendaraan seperti Jembatan Daima, Jembatan Kasipinga, Ta’binjai dan Maero,” terangya.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto Segera Cairkan THR Untuk ASN Dalam Waktu Dekat
Oleh karena itu, ia meminta warga agar tak melintasi jembatan yang terdampak.
” Kami selaku Bhabinsa diwilayah berharap supaya warga tak melintasi jalan yang terkena banjir,” tutup Nurdin. (*)