0%
logo header
Kamis, 06 Agustus 2020 16:33

Begini Cara Sindikat WNA Iran Tipu Wanita Cantik Makassar Dengan Modus Asmara

Suasana kebersamaan saat Vivi  bersama Siavash dan Baback Kazeri.
Suasana kebersamaan saat Vivi bersama Siavash dan Baback Kazeri.

REPUBLIKNEWS.CO.ID.MAKASSAR — Pria asal Iran yang diketahui bernama Siavash atau Moh Almasi berhasil menipu seorang wanita cantik bernama Vivi yang berprofesi sebagai pengusaha di Makassar.

Vivi mengisahkan awal mula perkenalan dirinya dengan pelaku yakni Siavash di bulan Agustus 2018 lalu di Makassar. Vivi mengenal pria iran itu melalui seorang imigran Iran bernama Baback Kazeri.

Pada saat itu, Vivi berniat menolong anak Baback yang sakit dan segera harus dioperasi dengan alasan kemanusiaan.

Baca Juga : Warga Harap Bisa Berkontribusi Untuk IKN

Diawal, Siavash mengaku berpacaran online dengan Sharareh meski mereka tidak pernah ketemu langsung. Sharareh sempat video call dengan Vivi untuk meminta bantuan mengurus pernikahannya dengan Siavash.

Anehnya tidak lama kemudian mereka menyampaikan jika hubungan mereka putus. Hingga pada akhir Oktober 2018, Siavash kemudian mendekati Vivi dan kemudian melamar.

Vivi mengaku belum menyadari telah ikut dalam permainan drama sindikat ini. Tapi Siavash, lanjut Vivi, tak bisa berbahasa Inggris dan Indonesia dengan baik. Sehingga Barack yang menjadi penerjemah dan dibayar Rp3 juta per bulan.

Baca Juga : Bangsal Covid-19

Karena selalu minta uang dan ditransfer berkali kali dan Siavash tidak pernah kembali ke Makassar, maka Vivi berniat ke Iran utuk menengok dan memastikan kenapa Siavash tidak kerja dan hanya minta uang kepadanya.

Namun, niat Vivi untuk ke Iran urung dilakukan, karena pelaku Siavash meminta untuk tidak bertemu sementara waktu, berbagai alasan disampaikan kepada korban Vivi agar tidak bertemu.

Tak lama berselang saat rencana Vivi ke Iran gagal, justru Vivi mendapatkan foto Siavash lagi bersama Sharareh di PIK Avenue mall pluit Jakarta.

Baca Juga : 194 PPPK Terima SK Dari Bupati Luwu Utara

Setelah diselidiki, ternyata Siavash sudah ada sejak Juli 2018 di apartemen di Kedoya yang disewa Sharareh. Disitu sering berkumpul pelarian imigran Iran bermasalah. Mengetahui hal itu, Vivi menyadari jika pelaku Siavash berbohong jika dirinya berada di Iran.

Akhirnya Vivi menyadari imigran Barack adalah pengatur lakon penipuan tersebut bersama Sharareh Kojasteh yang sudah menjadi warga negara New Zealand itu.

“Siavash balik ke Iran utuk menengok ibunya tanggal 1 Januari 2019. Saya membekali satu laptop baru seharga 16 juta dan uang 2400 USD atau setara 35 juta untuk membeli bibit bunga Safron dan uang balik ke Indonesia. Dibelikan tiket pesawat terbaik,” jelas Vivi kepada Republiknews.

Baca Juga : 2021 Bupati Tolikara Usman G Wanimbo Target Capaian WTP

“Rencana pernikahan kami 12 Januari 2019 yang disepakati, tapi jelang hari pernikahan, Siavash dingin-dingin saja, saya tawarkan tiket pulang ke Indonesia dia menolak,” sambung wanita berambut pirang itu.

Padahal, kata Vivi, sebelumnya di Makassar, tiap hari Siavash yang meminta untuk menikah dan di Iran berjanji akan balik ke Indonesia untuk menikah asal dikirinkan uang.

” Ada 6 sampai tujuh kali Siavash minta ditransfer uang dengan alasan buat makan dan mau kembali ke Makassar. Juga kekurangan uang karena masalah mantan isterinya,” ungkapnya.

Baca Juga : 2021 Bupati Tolikara Usman G Wanimbo Target Capaian WTP

Belakangan Vivi menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan yang dilakukan Siavash bersama pacarnya Sharareh Kojasteh dan Baback Kazeri untuk mendapatkan sejumlah uang darinya.

Akibatnya, Vivi mengalami kerugian ratusan juta rupiah, karena membiayai kebutuhan Siavash yang ternyata merupakan skenario dari ketiga pelaku untuk menipu Vivi.

“Jadi mereka punya agenda untuk mendekati perempuan kaya di Indonesia. Mereka ini sindikat. Dia ini mau rumah karena Suavash sempat minta dibelikan rumah,” beber pengusaha Makassar itu.

Baca Juga : 2021 Bupati Tolikara Usman G Wanimbo Target Capaian WTP

Setelah menyadari dirinya menjadi korban penipuan yang dilakukan tiga WNA asal Iran tersebut, wanita Makassar kemudian melaporkan kejadian penipuan para pelaku ke pihak kepolisian.

“Laporan sudah sampai tahap sidik pada awal januari 2020,” kata Vivi.

Vivi berharap, melalui kasus ini tidak ada lagi korban berikutnya. “Saya berharap, dengan kasus ini tidak ada lagi sindikat Iran yang masuk dan memperdaya wanita Indonesia serta pembelajaran utk oknum middle east utk tdk melakukan penipuan serupa thd wanita indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga : 2021 Bupati Tolikara Usman G Wanimbo Target Capaian WTP

“Rasa kebangsaan saya muncul, jangan sampai mereka anggap kita mudah diperdaya. Syukur saya tidak jadi menikah dengan Siavash. Kita tidak mungkin mencegah datangnya kejahatan, tapi kumpulan simptomnya dan buah dari hidupnya kita harus peka dan akhirnya memutuskan untuk tidak perlu bersama, jangan dipaksakan,” tambah Vivi.

Sementara itu, Direktur LBH APIK Sulsel Rosmiati Sain yang ikut mengawal kasus tersebut mendesak pihak berwajib untuk menyelesaikan kasus tersebut.

“Kasus ini belum mengalami perkembangan dan terhambat pada proses penyidikan. Padahal ukti-buktinya sudah ada, saksi-saksi juga sudah ada,” kata Ros, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga : 2021 Bupati Tolikara Usman G Wanimbo Target Capaian WTP

Menurutnya, yang menghambat kasus tersebut, selain karena pandemi Covid-19, pihak kepolisian kesulitan menghadirkan saksi kunci.

Ia meminta, pihak kepolisian menjadikan prioritas kasus Vivi lantaran penipuan dan korbannya adalah perempuan.

“Apalagi pelakunya adalah warga negara asing. Sehingga kasus ini harus menjadi skala prioritas. Supaya kasus serupa tidak lagi terulang terhadap perempuan tentunya,” pungkasnya.

Baca Juga : 2021 Bupati Tolikara Usman G Wanimbo Target Capaian WTP

Ia menambahkan, sampai saat ini, belum ada informasi dari pihak kepolisian soal peningkatan kasus tersebut.

“Seharusnya sudah ada kemajuan. Apalagi kasus tersebut telah melalui gelar perkara selama 3 bulan, lalu meningkat ke tahap penyelidikan, dan saat ini telah berada pada tahap penyidikan,” imbuhnya. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646