REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU TIMUR- Perbaikan jalan di Desa Ussu Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur menimbulkan kepulan debu dan polusi yang menganggu pengguna jalan yang melintas.
Sepanjang kurang lebih 200 meter area perbaikan dipenuhi dengan kerikil dan pasir. Ketika dilintasi oleh kendaraan, debu yang mengepul menutupi jalanan membuat pengendara dari jarak kurang lebih 10 meter, tidak dapat melihat kendaraan dari arah berlawanan.
Hal tersebut menjadi rentan adanya kecelakaan. Apalagi, daerah ini merupakan jalanan poros Wotu – Malili yang setiap harinya dilalui banyak kendaraan besar dan bermuatan berat.
Baca Juga : Bupati Jawab Pandangan Umum Fraksi DPRD Luwu Timur Terkait Ranperda 2022
Salah satu pengendara roda dua yang melintas, Rian mengatakan, sering melewati jalan trans tersebut ketika hendak berangkat dan pulang bekerja. Dirinya mengkhawatirkan bahaya debu bagi kesehatan dan kecelakaan yang disebabkan kerusakan jalanan.
“Iye saya biasanya lewat sini. Jujur menganggu sekali debunya, rawan kecelakaan menurutku,” ujar Rian, Jumat (18/3/2022).
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Luwu Timur, Alpian Alwi meminta Pemerintah Provinsi dalam hal ini Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan (BBPJN Sulsel) agar segera membenahi kerusakan jalan yang ada di Malili tersebut.
Baca Juga : Anggota DPRD Luwu Timur Jadi Pemateri di Bimtek Peningkatan Kapasitas BPD
Terutama langkah cepat mengatasi dampak yang timbulkan dari proses perbaikan yang justru merugikan masyarakat.
Sebab, debu yang dihirup dalam jumlah yang besar dapat mengiritasi saluran napas seperti hidung dan tenggorokan.
“Meminta Dinas terkait agar membenahi segera jalan yang ada di Luwu Timur yang dinilai berdampak mengganggu pengguna jalan utamanya di jalan Poros Ussu. Jalan tran Sulawesi adalah tanggung jawab Propinsi,” ujar Politisi Hanura itu.
