0%
logo header
Selasa, 11 Juni 2024 12:48

Dinilai Lambat, Sayid Anjas Sebut Belum Ada Satupun Proyek MYC di Kutim yang Selesai

M. Imran Syam
Editor : M. Imran Syam
Anggota DPRD Kutai Timur, Sayid Anjas. (Istimewa)
Anggota DPRD Kutai Timur, Sayid Anjas. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI TIMUR — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sayid Anjas, menilai progres pengerjaan proyek Multiyears Contrac (MYC) di wilayah Kutim oleh para kontraktor sangat lambat. Menurutnya, seharusnya pihak kontraktor proyek MYC sudah memulai pekerjaan di awal tahun 2023 lalu, sehingga progres pengerjaannya bisa rampung di tahun 2024 ini.

Namun pada kenyataanya, hingga mendekati batas waktu pekerjaan MYC tersebut, belum satupun proyek tersebut mendekati kata selesai.

“Mereka (kontraktor) start, harusnya mereka sudah start di awal 2023 lalu, tapi dia start diakhir 2023, jadi hampir 1 tahun dia lambat. Makanya mereka harus ngebut diakhir ini, tapi kan kembali lagi ke skema dan skemanya sudah tidak sesuai. Nah kalau sudah begitu tercapai nga itu kontraktor mau ngerjain sampai 100 persen,” ujar Sayid Anjas, saat ditemui awak media di Kantor DPRD Kutim, Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Selasa (11/06/2024).

Baca Juga : Tak Kuorum, Agusriansyah Ridwan Interupsi Rapat Paripurna Sarankan Rapat Diskorsing

Politisi Partai Golkar itu sangat menyayangkan jika proyek-proyek MYC itu tidak diselesaikan tepat waktu, karena akan berimbas pada pembangunan bagi masyarakat.

“Sangat disayangkan kalau tidak selesai, apalagikan waktu pekerjaannya cukup panjang. Ini sudah masuk pertengahan tahun 2024, sedangkan progresnya masih jauh dari target,” ucapnya.

Terkait isu adanya kontraktor yang mengerjakan proyek MYC yang tidak memiliki Batching Plant, Anggota Komisi B DPRD Kutim itu mengaku pihaknya telah menanyakan hal tersebut dan pihak kontraktor mengatakan mereka mempunyai Batching Plant sebagai syarat dalam pengerjaan proyek MYC.

Baca Juga : Raperda Pertanggungjawaban APBD Kutim TA 2023 Sah Jadi Perda

“Waktu kami tanya mereka punya batching plant, walaupun masih dalam proses erection (pembuatan). Karena awalnya ada support, nanti setelahnya baru ada batching plant,” tutupnya. (ADV/DPRD Kutim)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646