REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Bakal Calon Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin berharap koalisi NasDem dan Demokrat yang terjalin di Pilkada Bantaeng 2018 silam dapat berlanjut di Pilkada 2024 yang dihelat November nanti.
Harapan itu disampaikan Ilham Azikin usai mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan yang digelar DPD Demokrat Sulsel di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Makassar, Rabu (29/5/2024).
“Partai Demokrat ini mengantar saya mengemban amanah sebagai bupati di Pilkada Bantaeng 2018 lalu. Dan sekarang Demokrat menjadi harapan saya untuk lima tahun kedepan,” katanya.
Baca Juga : Demi Gaya Hidup Sehat, Herbathos Kenalkan Produk Herbal di Acara F8 Makassar
Tak hanya diusung, Ilham Azikin mengaku paham betul cara Demokrat mengawalnya dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Bantaeng. Hingga saat inipun, katanya, hubungannya dengan seluruh kader partai berlambang mercy itu sangat harmonis.
“Demokrat tidak hanya mengantar saya untuk menjabat di Kabupaten Bantaeng. Tetapi ada proses selama lima tahun baik dalam hubungan kemitraan antara legislatif dan eksekutif maupun hal-hal yang bersifat sosial kemasyarakatan. Hal itu tidak pernah lepas dari kontribusi besar teman-teman Demokrat baik secara kelembagaan maupun secara personal,” beber Ilham Azikin.
Sejauh ini katanya, selain Demokrat ia juga berharap mendapatkan rekomendasi dari NasDem, PKB, dan PAN. Ilham Azikin juga menegaskan kesiapannya bertarung dengan skenario apapun, termasuk head to head.
Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak
Disinggung soal dirinya yang disebut-sebut bakal berpaket dengan kader PAN, Nurkanita Maruddani Kahfi, Ilham Azikin tak menampik hal tersebut.
“Kami bersyukur bahwa permintaan untuk bersama Ilham Azikin itu sangat besar. Tentu saja ini menjadi pertimbangan bagi kami dan akan kami serahkan ke partai untuk memutuskan,” ujarnya.
Ilham Azikin juga membantah adanya wacana kawin paksa yang dilakukan oleh NasDem dan PAN demi linearitas koalisi yang dijalin kedua parpol itu di Pilgub Sulsel 2024 mendatang.
Baca Juga : Bawaslu Sulsel Temukan Puluhan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Pinrang Terbanyak
“Saya rasa tidak ada istilah kawin paksa. Ini merupakan bagian dari proses politik. Kita berharap masih ada ruang waktu dua bulan untuk melakukan simulasi-simulasi,” demikian Ilham Azikin. (*)
