REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto melakukan kunjungan kerja di Musuem Balla Lompoa, Kabupaten Gowa. Kunjungan tersebut dalam rangka melihat proses preservasi arsip koleksi musuem yang dilakukan Tim ANRI.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga melihat langsung sejumlah koleksi yang ada di dalam musuem di dampingi Pemandu Musuem Balla Lompoa Andi Jufri Tanri Bali, dan Kepala Musuem Balla Lompoa Ikbal Thiro.
Sejumlah koleksi yang dilihat pun berupa Peta Daerah Kekuasaan Kerajaan Gowa, alat-alat perang di zaman kerajaan, hingga foto-foto para raja yang berkuasa. Termasuk foto Syekh Yusuf dan Sultan Hasanuddin.
Baca Juga : Danny Pomanto Berbagi Ilmu Peduli Lingkungan dan Transformasi Digital Bersama GP Ansor Sulsel
“Tadi saya dijelaskan Pak Jufri dari mulai penguasaan masa keemasan Kerajaan Gowa hingga beberapa tokoh kerajaan yang luar biasa. Saya kagum dengan semua koleksi yang ada disini serta upaya pemerintah daerah bersama keluarga kerajaan untuk terus melestarikan peninggalan nenek moyang kita,” katanya usai melakukan kunjungan, kemarin.
Lanjutnya, termasuk melihat peninggalan-peninggalan tokoh-tokoh Kerajaan Gowa di antaranya Syekh Yusuf Al-Makassari yang ada di Musuem Balla Lompoa ini. Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan arsip dan naskah Syekh Yusuf sebagai Memory of the World UNESCO.
“Sejak tahun lalu kami sudah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak yang berkaitan dan mengetahui tentang sosok Syekh Yusuf. Kami juga sudah kontak komunitas di Afrika Selatan, dan Sri Langka, dan beberapa lainnya,” terangnya.
Baca Juga : DPRD Makassar dan Pemkot Sahkan Empat Ranperda di Akhir Masa Jabatan
Di Musuem Balla Lompoa, ia melihat adanya penghargaan yang diterima Syekh Yusuf sebagai salah satu koleksi yang ada. Penghargaan ini pun diharapkan bisa diajukan pemerintah melalui Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa dalam rangka pengintegrasian arsip.
“Kita target proses persiapannya bisa selesai di 2025, dan di 2026 kita bisa melakukan pengajuan. Ini harus disambut dengan baik sebab suatu yang luar biasa jika bisa diwujudkan,” terangnya.
Sebelumnya, Imam Gunarto mengatakan, preservasi koleksi musuem ini memang merupakan program ANRI yakni Pelestarian, Penyelamatan, dan Pelindungan atau Preservasi Arsip-Arsip Kerajaan Nusantara.
Baca Juga : Hamka B Kady Turunkan Tim Pemenangan Untuk Appi-Aliyah
“Kebetulan saya juga dihubungi Bapak Menpan-RB di awal Agustus kemarin, beliau meminta agar arsip-arsip yang ada di Gowa ini diperbaiki karena sudah rusak. Makanya kami datang, selain itu memang ini adalah bagian dari program kami,” katanya.
Sebelum program ini dijalankan ANRI terlebih dahulu melakukan penandatanganan kerjasama dengan Forum Komunikasi Kerajaan Nusantara. Di tahun ini ada 16 kerajaan (musuem) yang akan difasilitasi untuk preservasi arsip-arsip kerajaan nusantara, termasuk di Kabupaten Gowa.
Kedepannya, agar proses preservasi koleksi ini dapat terus dilakukan pihaknya pun menawarkan berbagai metode. Misalnya, Tim ANRI yang turun melakukan preservasi langsung, atau Tim ANRI memberikan pelatihan kepada tenaga dari kabupaten atau provinsi, hingga metode lainnya.
Baca Juga : Cegah Politik Uang, Panwascam Benteng Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pilkada 2024
“Bisa juga kalau memang arsip atau naskah tertentu tidak bisa ditangani disini karena butuh alat khusus bisa juga dibawa ke Jakarta. Makanya ini yang coba akan dibicarakan,” terang Imam.
Di tempat yang sama, Keluarga Kerajaan Gowa Andi Kumala Ijo menyampaikan apresiasinya atas dilakukannya preservasi pada sejumlah arsip yang ada di Musuem Balla Lompoa ini.
“Ini tentunya menjadi upaya pelestarian naskah-naskah kuno yang menjadi peninggalan Kerajaan Gowa. Dengan pelestarian ini maka tentunya akan terus dikenang oleh generasi kita di masa yang akan mendatang,” ujarnya.