REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI — Pasca banjir dua hari yang melanda kota kabupaten Sinjai dan menyebabkan sejumlah rumah warga dan fasilitas pemerintah ikut terendam, Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merinci penyebab terjadinya banjir salah satunya adalah saluran air atau drainase yang banyak mengalami sedimentasi.
Kepala BPBD Sinjai, Budiaman menyebut banjir di kota Sinjai disebabkan beberapa faktor diantaranya curah hujan tinggi serta serapan air semakin berkurang dikarenakan pesatnya pembangunan gedung baru.
“Selain itu, saluran tidak menunjang arus pergerakan air dalam kota dan ketika air pasang menyulitkan air bergerak sesuai arah air,” ujarnya saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (06/06/2023).
Baca Juga : Pengurus KMS UNM Periode 2025/2026 Resmi Dilantik, Wabup Sinjai Tantang Kolaborasi Bangun Daerah
Budiaman membeberkan faktor lainnya yang menjadi penyebab banjir di kota sinjai adanya pendangkalan muara dan bentuk geografi yang berbentuk cawang.
“Apalagi saat hujan turun beberapa lalu disertai ketinggian pasang air sungai sehingga meluap ke jalan,” ungkapnya.
Sebelumnya, intensitas hujan lebat yang terjadi diawal juni 2023 selama beberapa hari menyisakan banjir di sejumlah wilayah di Kota Sinjai. Bukan hanya rumah warga, fasilitas pemerintah serta persawahan ikut terendam banjir.
Baca Juga : Tim Kanwil Kemenkumham Sulsel Beri Rekomendasi Lewat Harmonisasi Prohumda Selayar dan Sinjai
Hujan lebat yang mengguyur kabupaten Sinjai dua hari terakhir dimulai Minggu (04/06/2023) dini hari kemarin mengakibatkan tiga kecamatan ikut terdampak diantaranya Sinjai Utara, Sinjai Timur dan Sinjai Tengah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai mencatat ada total 40 rumah warga terdampak akibat curah hujan tinggi itu. Diantaranya, 34 warga di lingkungan Tokinjong, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara terendam banjir terdiri 37 KK dan 122 jiwa.
Selanjutnya, 4 rumah warga di kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur juga terendam banjir terdiri dari 4 KK atau 11 jiwa serta 2 unit dapur rumah warga di Desa Kanrung, Dusun Salohe, Sinjai Tengah terseret arus sungai.
Baca Juga : Selain ADD, Insentif Keagamaan dan Hibah Masjid di Sinjai Tak Kunjung Cair
Dari data terbaru, BPBD Sinjai telah melakukan pendataan secara keseluruhan warga yang terdampak akibat banjir sebanyak 355 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari lima kelurahan dan satu desa.
lima kelurahan dan satu desa di Sinjai diantaranya kelurahan Balangnipa, Biringere, Lappa, Bongki, kecamatan Sinjai Utara serta Kelurahan Samataring dan desa Panaikang Kecamatan Sinjai Timur
Selain banjir, sejumlah titik longsor juga terjadi di Kecamatan Sinjai tengah dan Bulupoddo tepatnya desa Lamatti Riaja dan Lamatti Riattang.
