REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai NasDem dari Dapil Papua, Sulaeman L. Hamzah menyebutkan bahwa mimpi besar Presiden Ketujuh RI Joko Widodo adalah menjadikan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua sebagai lumbung pangan nasional.
Mimpi besar itu sangatlah beralasan. Mengingat, kabupaten yang berada di ujung timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini ini, memiliki lahan yang sangat luas untuk dikembangkan di sektor pertanian dan perkebunan. Mimpi besar Presiden Jokowi itu harus bisa terwujud Guna mewujudkan impian itu, kata Sulaeman, pemerintah pusat telah menaruh perhatian besar pada sektor pertanian di Kabupaten Merauke.
Sejak periode pertama kepemimpinan Jokowi sudah ribuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan bantuan lainnya yang berhubungan dengan dunia cocok tanam itu. Bahkan banyak hal yang menyangkut peningkatan produktivitas petani selalu dibahas dalam agenda sidang DPRI RI di Senayan.
Baca Juga : Paslon Bisa Ajukan Gugatan ke MK, Pasca KPU Papua Selatan Umumkan Penetapan Suara Pilgub 2024
“Saya optimis mimpi besar Jokowi ini bisa terwujud. Saya selalu tagih dalam rapat-rapat di DPR melalui menteri. Kita, ada janji Jokowi yang mau menjadikan tanah Animha ini sebagai lumbung pangan nasional. Mana keseriusannya supaya kita dapat bantuan lebih banyak khusus alat dan mesin pertanian (alsintan),” kata Politisi NasDem yang duduk di kursi Parlemen Senayan melalui komisi yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan ini saat reses di Merauke.
Potensi lahan pertanian di Kabupaten Merauke sangat besar. Bahkan Merauke memiliki potensi tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Papua. Tetapi siap memberikan sumbangan pangan di luar Papua.
“Saya tidak segan-segan menyampaikan beberapa yang berkaitan dengan upaya memajukan peningkatan produktivitas pertanian di Merauke. Kita terus berjalan bersama-sama untuk memajukan petani di Merauke,” tegas Sulaeman Hamzah ketika melakukan panen raya padi di Kampung Waninggap Miraf, di SP-5 Tanah Miring Merauke, Senin (28/2/2022).
Baca Juga : Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 di Papua Selatan 78,12 Persen, Masih Tinggi Dibanding Nasional
Perlu diketahui, total luas lahan Merauke kurang lebih 4,6 juta hektar yang berpotensi untuk dibuka persawahan. Setelah diidentifikasi hanya 1,2 juta hektar lahan yang bisa dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke dan sisanya 3,4 juta hektar akan dikerjakan pemerintah pusat.
Total potensi lahan pertanian di Merauke lebih dari 1,2 juta hektar. Dari total luas lahan itu, lahan yang baru tertanami sebanyak 148.665 ha. Luas itu terdiri dari luas tanaman pangan hak penggunaan lahan (APL), hortikultura, perkebunan dan tanaman pangan hutan produksi konversi (HPK), Produksi padi di kabupaten Merauke setiap tahun bertambah.
Kemampuan Merauke untuk memproduksi hasil pertanian khususnya beras untuk di Papua sudah terpenuhi, tapi untuk memenuhi kebutuhan Papua dan Papua Barat masih memerlukan pengembangan lahan lebih lanjut.
Baca Juga : KPU Papua Selatan Umumkan Pemenang Pilgub 2024, Safanpo-Imadawa Raih Suara Tertinggi
Kebutuhan pangan nasional, kendala yang dihadapi petani adalah kualitas yang belum stabil, sehingga masih membutuhkan peningkatan pengelolaan proses tumbuh dan hasil panennya.
Sejak 2015, Kabupaten Merauke dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sejak 2015 itu telah disediakan luas lahan 1,2 juta ha, yang dikembangkan untuk produksi padi dan sagu.
Dari luasan itu, baru 148 ha lebih yang sudah diolah dan mampu menghasilkan padi untuk keperluan 75 persen kebutuhan ASN seluruh Papua Presiden Joko Widodo tidak hanya ingin menjadikan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan nasional, Presiden juga bercita-cita kabupaten yang berada di ujung Timur NKRI ini sebagai lumbung pangan nasional dan dunia.
