REPUBLIKNEWS.CO.ID, WAKATOBI – Bupati Wakatobi, Sulawesi tenggara (Sultra), H. Haliana inginkan supaya pelayanan kesehatan pada Puskesmas-puskemas di Pulau Tomia dijalankan semaksimal mungkin.
Agar bisa memaksimalkan pelayanan dimaksud, lanjut dia, para tenaga kesehatan yang bertugas di setiap Puskesmas bisa turun langsung untuk melakukan pendekatan pelayanan kepada masyarakat atau dengan pola jemput bola.
Sehingga para petugas kesehatan bisa menjadwalkan di hari-hari tertentu sebagai bakti sosial pemerintah kepada masyarakatnya.
Baca Juga : Srikandi Tangguh PLN Lalui Segala Tantangan Wujudkan Listrik Berkeadilan di Sulselrabar
“Ibu-ibu, orang-orang tua kita biasanya nanti parah betul baru mereka tahu bahwa ternyata gula darah tinggi, asam urat dan kolesterol tinggi. Prinsip kita sekarang bukan lagi kita menunggu, tapi jemput bola yang justru memberikan pilihan terdekat. Jadi jangan buat Puskesmas itu menjadi tempat menunggu saja. Karena ada juga masyarakat kita yang enggan, banyak yang takut, apalagi masyarakat kadang-kadang berfikir berapa biaya obat dan dokter ketika ke Puskesmas,” ujarnya Haliana di Rujab Camat Tomia, Rabu (31/8/2022) lalu.
Guna mendukung maksimalkan pelayanan bidang kesehatan di daerah, Pemkab Wakatobi kata Haliana, sudah menganggarkan lewat kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk membantu dan mengcover biaya-biayanya. Walaupun demikian harus tetap di pahami jika ada obat-obat tertentu yang tidak tercover oleh BPJS.
“Pasien juga harus disampaikan apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka. Termasuk kalau misalkan tidak bisa ditangani di Puskesmas karena mungkin penyakitnya serius atau berat. Sehingga butuh dokter spesialis, alat tertentu dan obat tertentu yang tidak tersedia di Puskesmas, berarti harus kita rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah RSUD,” terangnya.
Baca Juga : Safari Ramadan di Pulau Tomia, Bupati Haliana Serahkan Bantuan Pembangunan Masjid Ratusan Juta
Pemkab juga lanjut dia, menyiapkan speed untuk angkutan gratis ketika ada masyarakat yang akan dirujuk. Kalau speed Pemkab kendala, masyarakat diharapkan supaya dapat memanfaatkan kapal-kapal yang ada.
“Pemerintah siap, nanti kita ganti biaya angkutannya, tinggal bawakan kita kwitansinya, intinya akan kita ganti. Saya tidak mau tahu ada masyarakat yang masih membayar biaya sendiri, karena Pemda sudah siap dan selalu ada solusi. Bayangkan saja, biaya bisa sampai jutaan, bagaimana kalau masyarakat yang tidak punya apa-apa sementara dalam kondisi darurat,” terangnya.
Kepala Puskesmas Onemay, Kecamatan Tomia Baharuddin mengungkapkan jika pihaknya sudah melakukanpelayanan kesehatan semaksimal mungkin. Kendari begitu, ia akui jika sempat ada masyarakat yang keluhkan pelayanan di Puskesmas Tomia.
Baca Juga : Gandeng Baznas, Bupati Haliana Serahkan Bantu Beras Kepada Lansia di Pulau Tomia
“Sekarang dengan adanya perubahan petugas, yang tadinya piket standby dua orang kita tingkatkan jumlahnya menjadi enam orang setiap satu kali piket. Jadi tidak pernah kosong lagi, pasien yang datang tengah malam sampai dini hari terlayani dengan baik. Kalau dulu justru pergi berobat ke Puskesmas sebelah di Usuku,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Asriana mengaku pihaknya punya program inovasi, ditambah lagi akan menghadapi akreditasi Puskesmas.
“Insya Allah tahun depan akan menghadapi akreditas puskesmas, jadi itu salah satu inovasi kami. Saat ini kami juga tengah mendata anak-anak yang mau menyunat. Dalam satu minggu itu kami ambil satu orang, dan itu sudah kami sosialisasikan ke masyarakat,” pungkasnya.
