REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Stadion bola Barombong, terancam menjadi proyek yang mangkrak atau tidak terurus dimasa pemerintahan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) dan Wakilnya Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
sejak, masa jabatan mantan Gubernur Sulsel dua priode Syahrul Yasin Limpo (SYL) itu berakhir. Stadion tersebut perlahan mulai ditinggalkan. Lebih-lebih dimasa pemerintahan NA-ASS. Sama sekali tidak ada aktivitas pengerjaan lagi.
Adapun alasan yang dimunculkan Gubernur Sulsel adalah Mulai dari soal audit anggaran dari BPKP (selesai), lalu Audit fisik oleh Inspektorat melalui tim auditor Unhas (selesai). Dan Kini permasalahan untuk akses jalan menuju stadion.
Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak
Padahal hasil audit fisik menyebut secara umum bahwa bangunan Stadion Barombong aman untuk digunakan. Tapi, sepertinya memang NA saat ini ingin lebih fokus membenahi mattoanging dibanding stadion Barombong tersebut.
“(Setelah evaluasi ini akan diberhentikan untuk fokus ke Mattoanging?) Iya, supaya kita fokus, bisa selesai. Mattoanging bisa selesai. Kalau dua-duanya kita kerja tidak ada yang bisa selesai,” ucapnya saat ditemui di kantor Gubernur.
Ditanya Soal kapan lagi dimulai pengerjaan, NA mengaku masih banyak yang harus diselesaikan dulu. Termasuk, hitungan biaya, akses jalan, lahan yang belum dihibahkan PT GMTD. Padahal, di APBD Pokok 2019 sudah dianggarkan Rp 5 Miliar tapi tak digunakan.
Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”
“(Walaupun ada hasil audit tahun depan belum dibangun?) Artinya kita harus kalkulasi, karena ini uangnya rakyat, uangnya rakyat kita gunakan tentu kita berharap cepat bisa mereka manfaatkan. Tapi kalau kita invest, invest, dan invest kapan bisa dimanfaatkan, itu kan merugikan rakyat,” pungkasnya.
Lanjut, APBD tahun 2020 mendatang tak ada alokasi anggaran untuk Barombong. Padahal, audit fisik sudah selesai. NA lebih memilih mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 Miliar untuk lapangan sepak bola bersejarah itu (Mattoanging). (Thamzil)
