REPUBLIKNEWS.CO.ID, WAKATOBI –
Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) berkolaborasi dengan Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dan lomba menu serba Ikan di Rendes Togo Mowondu, Kecamatan Wangiwangi, Selasa (28/06/2022) kemarin.
Kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan keterampilan memasak berbahan baku ikan, memperkenalkan keanekaragaman masakan berbahan baku ikan kepada masyarakat luas yang berbasis potensi lokal. Serta menyebarkan informasi tentang ikan, olahan masakan berbahan baku ikan, kandungan gizi, juga manfaat gizi ikan bagi kesehatan dan kecerdasan.
Serta mendukung pemanfaatan sumberdaya ikan yang berkedaulatan, berkelanjutan dan berkearifan lokal untuk kesejahteraan masyarakat dan mampu mendukung minat peserta untuk melihat kemungkinan adanya peluang pengembangan usaha berbasis hasil perikanan.
Baca Juga : Srikandi Tangguh PLN Lalui Segala Tantangan Wujudkan Listrik Berkeadilan di Sulselrabar
Ketua TP PKK Wakatobi, Eliati Haliana mengatakan, tujuan utama diadakan lomba menu pangan lokal adalah untuk membudayakan pengolahan pangan lokal dengan memperhatikan unsur B2SA, yang memenuhi unsur karbohidrat, protein maupun vitamin dan mineral dalam menu makanan sehari-hari masyarakat Kabupaten Wakatobi.
Ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan omega 3, sangat relevan sebagai salah satu sumber protein untuk mendukung program prioritas penanganan stunting, khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan. “Ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap, juga memiliki peran penting dalam “1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), utamanya membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di Bawah Usia Dua Tahun (Baduta), asupan gizi bagi remaja usia produktif serta para lanjut usia,” jelasnya.
“Ikan juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas di tengah pandemi Covid-19. Dengan mengkonsumsi ikan, masyarakat akan menjadi generasi yang sehat, kuat dan cerdas. Disamping itu pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup manusia,” sambungnya.
Baca Juga : Safari Ramadan di Pulau Tomia, Bupati Haliana Serahkan Bantuan Pembangunan Masjid Ratusan Juta
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Wakatobi itu melanjutkan, tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan prasyarat yang harus dipenuhi dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengerti, bagaimana mencegah penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada pangan. Umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat dan ikan sebagai salah satu sumber protein hewani, merupakan bahan pangan yang paling tinggi dikonsumsi oleh masyarakat kita. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas adalah konsumsi pangan lokal,” tuturnya.
Eliati menambahkan, masalah gizi yang menjadi fokus perhatian pemerintah diantaranya yakni stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya dan salah satu penyebab terjadinya stunting adalah pola makan yang kurang beragam, bergizi dan seimbang.
Baca Juga : Gandeng Baznas, Bupati Haliana Serahkan Bantu Beras Kepada Lansia di Pulau Tomia
“Wakatobi yang memiliki banyak potensi dan dapat terus dikembangkan. Melalui festival ini, saya berharap masyarakat/ibu-ibu dapat berkreasi untuk menciptakan dan mengembangkan menu olahan Perikanan, aneka olahan dengan resep yang beragam, bergizi seimbang dan aman serta dapat diterapkan sebagai menu keluarga sehari-hari. Olahan ikan dan pangan lokal sehat dan mencegah stunting,” terangnya.
