Demokrasi di Kabupaten Barru menuju kematangan. Masyarakatnya sanggup membedakan format dan substansi—alias cangkang dan isi—serta bersikap proporsional terhadap keduanya. Demokrasi adalah format, sedangkan ide tentang kesetaraan manusia adalah isinya. Penerimaan luas terhadap calon bupati Barru 2024-2029 dari kalangan perempuan menunjukkan bahwa gender tidak lagi menjadi isu dalam pemilihan kepala daerah. Tantangan berikutnya adalah menemukan pemimpin yang mampu menyelesaikan problem mendasar di daerah.
Masalah Ekonomi Kabupaten Barru
Data statistik Kabupaten Barru 2023 menunjukkan produk domestik regional bruto (PDRB) hanya Rp9,42 triliun, menempatkan Barru di posisi ke-20 dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Tingkat kemiskinan mencapai 8,46%, sementara Gini Rasio berada di angka 0,371 poin. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebesar 73,80 poin, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,89%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata Sulawesi Selatan (4,33%) dan nasional (5,32%), menempatkan Barru sebagai kabupaten dengan pengangguran tertinggi ketiga di Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Solidaritas Warga Tuwung, Dukung Paslon Andi Ina-Abustan untuk Perubahan Barru
Pembangunan Daerah: Peran Politik dan Teknokratik
Pembangunan daerah bukan hanya persoalan teknokratik, melainkan juga soal politik. Kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak lahir dari proses politik. Masyarakat Barru beruntung memiliki calon bupati dan wakil bupati yang matang secara politik dan mumpuni secara teknokratik, yaitu Andi Ina dan Abustan, sehingga harapan akan kemajuan dan kesejahteraan Barru bisa segera terwujud.
Andi Ina: Politisi Perempuan Berpengalaman
Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si., adalah politikus perempuan Sulawesi Selatan. Ia menjabat Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 2019-2024, setelah dua periode sebelumnya menjadi anggota. Terpilihnya Andi Ina sebagai Ketua DPRD menjadikannya perempuan pertama yang berhasil menduduki jabatan tertinggi di lini legislatif. Ini adalah sejarah bagi Sulawesi Selatan, dan akan menjadi sejarah baru bagi Barru jika masyarakat memilihnya sebagai bupati. Tidak hanya Andi Ina yang mencetak rekor sebagai bupati perempuan pertama di Barru, tetapi masyarakat Barru pun akan menjadi bagian dari sejarah itu.
Dua dekade berkiprah di dunia politik telah mematangkan Andi Ina. Ia sanggup menyelesaikan perbedaan pendapat, menentukan pilihan terbaik di antara berbagai opsi, dan cermat dalam merumuskan serta melaksanakan keputusan. Karena setiap keputusan politik menyangkut hajat hidup orang banyak, rekam jejak Andi Ina bukan sekadar janji, tetapi sudah terbukti.
Abustan: Teknokrat Unggul dan Berprestasi
Baca Juga : Warga Dusun Lempomajang Sambut Antusias Kehadiran Andi Ina-Abustan, Yakin Bawa Perubahan untuk Barru
Andi Ina berpasangan dengan DR. Ir. Abustan, M.Si., seorang teknokrat jebolan Program Pascasarjana Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Universitas Hasanuddin, serta peraih gelar Doktor bidang Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia bukan hanya memahami teori pembangunan daerah, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik. Karir dan prestasinya hingga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Barru (2020-2024) telah mematangkan Abustan sebagai teknokrat pembangunan yang unggul.
Visi dan Harapan bagi Barru
Sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati, Andi Ina dan Abustan menawarkan visi: “Barru Berkeadilan, Maju Berkelanjutan, dan Sejahtera Lebih Cepat.” Ini bukan visi muluk, melainkan gambaran masa depan yang realistis di bawah kepemimpinan mereka.
Baca Juga : PKB Barru Siap All Out, AFK Majid Ungkap Tiga Alasan Utama Dukung Andi Ina-Abustan
Andi Ina, sebagai politisi matang, sangat peka terhadap isu-isu keadilan. Kebijakan politiknya akan selalu memperhatikan hajat hidup masyarakat. Sementara Abustan, dengan kompetensi teknokratiknya, akan memastikan program pembangunan berjalan efektif, efisien, dan sesuai kebutuhan daerah. Maka, tidak berlebihan jika pasangan ini disebut sebagai Solusi Politik dan Teknokratik Terbaik bagi Kabupaten Barru.
Penulis: Idhan Halid, Pegiat Politik