REPUBLIKNEWS.CO.ID, BONE – Aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), mendesak Kepolisian Resort Bone untuk segera menuntaskan dugaan korupsi pengadaan buku Pendidikan Anak Uska Dini (PAUD) di Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, yang terindikasi merugikan keuangan Nnegara Milliaran Rupiah.
Kasus dugaan korupsi tersebut hingga kini masih menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat Kabupaten Bone, karena dinilai belum terselesaikan, dengan alasan menunggu hasil audit BPKP.
Padahal, sebelumnya Polres Bone telah menyebutkan, kerugian negara pada kasus tersebut sebanyak Rp. 4,9 Milliar dan dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan satu orang broker yang diduga terlibat dalam kasus korupsi itu.
Baca Juga : 6 Infrastruktur Ketenagalistrikan di Sulawesi Siap Dukung Asta Cita Swasembada Energi
“Hingga hari ini juga belum ada penyelesaian tersangka korupsi Paud ini, padahal telah menyampaikan kasus ini akan selesai pada awal Juli lalu kepada media. Jadi wajar menjadi tanda tanya bagi Masyarakat Bone terhadap kebenaran proses kasus tersangka korupsi PAUD ini,” kata Ketua PMII, Cabang Bone, Sudry.
Sudry mendesak Polres Bone agar segera mempercepat proses penyelesaian terhadap kasus korupsi PAUD.
Menurutnya, ketika kasus tersebut semakin berlarut-larut tidak diselesaikan, dinilai akan menimbulkan multitafsir dikalangan masyarakat dan menjadi alat bagi para elit politik di Bumi Arung Palakka untuk kepentingan tertentu.
Baca Juga : Rayakan HUT Ke-15 Tahun, Wisma Kalla Gelar Bakti Sosial Donor Darah
“Pihak kepolisian harus serius menangani kasus ini, jangan sampai masyarakat menilai ada hal lain, yang mempengruhi lambatnya kasus ini di selesaikan, apa lagi kita ketahui didalamnya ada Istri Wakil Bupati yang menjabat sebagai kepala bidang PAUD yang tiba-tiba pensiun kemarin,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Bone, AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, yang ditemui diruang kerjanya mengatakan, pihak hingga saat ini belum menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan buku PAUD Disdik Bone itu karena masih menunggu hasil perhitungan kerugian negara dari BPKP.
“Kami masih menunggu hasil Audit BPKP, nah kalau sudah ada keluar baru kita gelar perkarakan, siapa siapa tersangkanya,” ungkap Kadarislam.
Baca Juga : Lunar Fest by Kalla Toyota di TSM Makassar Hadirkan Line Up Terbaik Hingga Banjir Promo
Perwira berpangkat dua melati itu tak menampik keterlibatan dari istri Wakil Bupati Bone Ambo Dalle, Erniati. Secara institusi dia selaku penanggung jawab, namun kasus korupsi harus betul-betul dipastikan sejauh mana keterlibatannya.
“Sejauh jauh ini yang kita periksa tidak ada mengarah ke itu. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga terlibat, makanya tuggu hasil auditnya dari BPKP,” tutupnya. (Kemal)