REPUBLIKNEWS.CO.ID, MUNA BARAT – Wilayah Kabupaten Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki banyak Desa Kepulauan dan pulau-pulau kecil yang memiliki nilai dan potensi wisata bahari yang menarik perhatian para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, salah satunya Pulau Balu yang terletak di Desa Santiri, Kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep).
Baru-baru ini seleksi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 telah masuk pada 300 besar. Khusus di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terdapat 11 desa wisata yang berhasil masuk dalam 300 besar ADWI 2022.
Hal itu diumumkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno melalui video singkat yang diunggah lewat akun media sosial instagram @anugerahdesawisataindonesia dan @sandiuno pada 21 April 2022 kemarin.
Ke-11 desa wisata di Sultra yang masuk 300 besar ADWI 2022 yakni Desa Wisata Tinukari Adventure di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) serta Desa Wisata Sani-Sani dan Pantai Tamborasi di Kabupaten Kolaka. Kemudian Desa Wisata Terapung di Buteng, Air Terjun Moramo Sumbersari di Konawe Selatĺan (Konsel) dan Desa Santiri di Muna Barat (Mubar).
Baca Juga : Pengusaha Tambang La Ode Darwin Bakal Ramaikan Pilkada Muna Barat 2024
Masuknya salah satu wisata Mubar di 300 besar ADWI 2022, Wartawan media Republikanews.co.id langsung melakukan wawancara langsung dengan Plt Kepala Dinas Pariwisata Mubar, Al Rahman.
Ia menyampaikan bahwa komunitas ataupun masyarakat di Desa Santiri harus memiliki jiwa kepedulian dan kesadaran serta bekerjasama berdasarkan keterampilan dan kemampuan masing-masing dalam memberdayakan potensi secara maksimal demi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan.
“Kita akan merubah mindset masyarakat untuk menerima tamu atau pendatang, dan terus menanamkan filosofi pesisir ‘setiap tamu yang datang adalah rezeki’ kepada masyarakat desa itu,” ujar Al Rahman, Kamis (28/04/2022).
Selain itu, Dinas Pariwisata Muna Barat akan berupaya meningkatkan potensi Pariwisata khususnya di Pulau Balu, apalagi Mubar adalah salah satu DOB sebagai penyangga destinasi wisata Wakatobi bersama tujuh destinasi wisata lainnya di Sultra.
Baca Juga : PJ Mubar Masuk 4 Besar Kinerja Buruk dari Mendagri, Warga: Sibuk Konsolidasi Persiapan Pilkada 2024
“Tahun ini kita programnya fokus pada Desa Wisata unggulan. Insyaallah dalam waktu dekat akan kita lakukan focus group discussion (FGD) di Desa Santiri Pulau Balu untuk membahas tentang desa wisata unggulan di Mubar. Ini masuk program kementerian pariwisata. Dan Allhamdulillah Mubar masuk 300 besar di ADWI Tahun ini dan tahun depan kita usahakan masuk 100 atau 50 besar ADWI,” tuturnya.
Ketua PGRI dan Ketua GP Ansor Mubar ini pun mengatakan jika pihaknya sudah mendaftarkan nama Pulau Balu ke Kementerian Pariwisata untuk ikut seleksi sebagai desa wisata bahari unggulan Mubar. Pulau ini dipilih sebagai desa unggulan pariwisata Mubar karena ada beberapa faktor pendukung salah satunya lokasinya yang strategis.
“Pulau Balu dekat dengan Pelabuhan Tondasi dan di sana masih ada atraksi budaya masyarakat Bajo yang sampai saat ini diterus dilestarikan dan dijaga dan ditampilkan seperti nigal dan mancal, silat yang pakai tongkat untuk menjemput tamu agung, ada iko-iko, semacam menceritakan sejarah Bajo yang diikuti alunan musik menggunakan bahasa Makassar dan Bajo. Selain itu juga, ada keunikannya yang lain ketika air surut maka warga akan berlomba-lomba memanah lobster,” ungkapnya.
Baca Juga : Berkat PLN Peduli, Kapasitas Produksi UMKM Ini Meningkat dan Dapat Sertifikasi Halal
Perlu diketahui, kata Rahman, bahwa lingkungan Pulau Balu sudah tertata rapi dan Pemdes sudah menyiapkan Homestay bagi wisatawan.
“Rencananya Tahun 2023 nanti akan digelar Festival Bajo Internasional. Dengan itu, ia terlebih dahulu akan melakukan promosi festival Selat Tiworo yang akan bertempat di perairan Selat Tiworo. Muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan mendayagunakan aset dan potensi yang dimiliki,” tutupnya.