REPUBLIKNEWS.CO.ID, PAREPARE – Penanaman ribuan bibit pohon mewarnai peringatan Hari Bumi ke-54 2024 di Kota Parepare.
Gerakan penanaman pohon ini dilakukan serentak se-Sulawesi Selatan, dan untuk tingkat Sulsel dipusatkan di Kabupaten Wajo, yang dipimpin langsung Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Di tingkat Parepare, penanaman pohon serentak dilaksanakan di Kebun Raya Jompie (KRJ) atau Hutan Pariwisata Jompie.
Baca Juga : Proses Coklit Selesai 100 Persen, KPU Parepare Tegaskan Rampung Sesuai Prosedur
Sekda Kota Parepare, Muh Husni Syam mewakili Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali, memimpin penanaman pohon diikuti oleh seluruh unsur Forkopimda, jajaran pejabat Pemkot Parepare, dan para stakeholder lingkungan hidup.
Sekda Husni Syam mengatakan, gerakan menanam pohon ini sangat penting, karena merupakan salah satu upaya Pemkot bersama Forkopimda didukung oleh masyarakat untuk melestarikan lingkungan.
“Program ini dilakukan untuk selalu menjaga lingkungan dari polusi udara yang tidak terkontrol,” kata Husni. (23/4/2024).
Baca Juga : AHY Berikan Restu, Erat Bersalam Siap Bertarung di Pilwalkot Parepare 2024
Sementara Kapolres Parepare AKBP Arman Muis mengatakan, peringatan Hari Bumi ini penting untuk menyadarkan masyarakat agar lebih peduli dengan keberadaan pohon maupun lingkungan, dan melestarikan hutan dengan menanam pohon di wilayah tertentu.
“Hari Bumi merupakan acara tahunan yang dilaksanakan di seluruh dunia setiap tanggal 22 April untuk menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan,” ujar Arman Muis di lokasi penanaman pohon.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parepare, Susianna mengungkapkan, puncak peringatan Hari Bumi ke-54 2024 ini mengangkat tema “Planet Versus Plastic”, yang dirangkaikan dengan penanaman 2.000.000 pohon secara serentak di Sulsel.
Baca Juga : Arief Rosyid: Saatnya Generasi Muda Memimpin Parepare
“Untuk pelaksanaan di Kota Parepare menanam kurang lebih 2.500 bibit pohon dengan berbagai jenis yakni mahoni, ketapang dan tabebuya, yang dibagikan kepada instansi pemerintah, BUMD, dan sekolah untuk ditanam secara serentak,” ungkap Susianna. (Adv)
