0%
logo header
Senin, 21 Februari 2022 20:57

Tak Terima Disoroti, Seorang Pemuda Disandera Oknum Penambang Ilegal di Bulukumba

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Asdar, pemuda Bulukumba memperlihatkan bukti laporan polisi, terkait dugaan penyaderaan dan pengancaman, Senin (21/02/2022). (Dok Pribadi)
Asdar, pemuda Bulukumba memperlihatkan bukti laporan polisi, terkait dugaan penyaderaan dan pengancaman, Senin (21/02/2022). (Dok Pribadi)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BULUKUMBA — Buntut soroti tambang ilegal, seorang pemuda di kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, Asdar (29) disandera oknum penambang ilegal yang beroperasi di desa Anrang kecamatan Rilau Ale, Bulukumba, Minggu (20/02/2022) malam.

Beruntung, saat kejadian ia berhasil meloloskan diri dari teror oknum pelaku setelah tertahan 2 jam.

Kejadian inipun telah Asdar laporankan ke pihak kepolisian resor (Polres) Bulukumba, dengan nomor laporan LP/B/106/II/2022/SPKT/POLRES BULUKUMBA/POLDA SULAWESI SELATAN, atas dugaan penyaderaan dan pengancaman, Senin (21/02/2022).

Baca Juga : Diduga Jadi Penyebab Banjir, Pemda Luwu Utara Minta Pemprov Tak Lanjutkan Izin Tambang Galian C

Kepada Republiknews.co.id, Asdar menceritakan kronologi kejadian. Bermula saat dia mengetahui masih maraknya tambang ilegal yang beroperasi di Desa Anrang dan mengancam area persawahan warga, membuat ia ingin mengumpulkan bukti.

Pasalnya, sepengatahuan dia, pihak kepolisian yang langsung ditegaskan Kapolres Bulukumba, AKPB Suryono Ridho Murtedjo telah memerintahkan jajarannya untuk menutup dan menyegel semua aktivitas tambang ilegal di Bulukumba.

Dasar itulah, yang membuat Asdar ingin mengumpulkan bukti bahwa masih ada aktivitas tambang ilegal, meski polisi sudah melarang.

Baca Juga : Penambangan Ilegal yang Dilakukan CV Putra Lambelu, Ketua GERADIN Muna Minta Pihak Terkait Lakukan Oprasi

“Saya sudah laporankan oknum penambang ilegal atas nama Basri dan teman-temannya. Mereka datangi saya lalu mengancam saya dan menahan saya,” ujarnya.

Lanjutnya, oknum penambang ilegal tersebut berjumlah 4 orang mendatangi rumahnya kemudian mengancamnya dan menahannya untuk tidak kemana-mana.

Asdar juga sempat hampir kena bogem para pelaku, beruntung saat kerah bajunya ditarik, istrinya menahan para pelaku lalu berteriak histeris.

Baca Juga : Tambang Ilegal di Bulukumba Main Kucing-Kucingan Dengan Polisi

“Hati-hati ko kau,” tambah Asdar menirukan ancaman Basri kepadanya.

Yang membuat Asdar tidak terima, lantaran rumahnya didatangi kemudian diancam dan ditahan untuk tak kemanapun.

Sementara di dalam rumahnya, ada kedua mertuanya sedang sakit. Ditambah ia memiliki seorang anak balita.

Baca Juga : Polisi ‘Dikacangi’ Penambang Ilegal di Anrang Bulukumba

Asdar berhasil lolos saat para pelaku lengah. Dengan cepat ia kabur menggunakan sepeda motor ke kota kabupaten Bulukumba.

“Sampai sekarang istriku trauma, belum lagi kedua mertua sakit. Masih ada yang sering senter-senter rumah,” akunya.

Saat ini Asdar tak berani kembali ke rumahnya karena merasa terancam keselamatannya. Meski istri, anak dan kedua mertuanya masih berada di rumah.

Baca Juga : Polisi ‘Dikacangi’ Penambang Ilegal di Anrang Bulukumba

Dia juga menegaskan tak akan berhenti untuk menyoroti tambang ilegal hanya kerena diancam karena keberadaan tambang tersebut mengancam kelangsungan ekosistem lingkungan dan sawah petani.

“Sudah jelas pekerjaan mereka salah, tidak ada alasan untuk pembiaran,” tegas pemuda yang juga merupakan anggota Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Bulukumba itu.

Dia juga berharap pihak kepolisian segera memeroses kasus ini agar, kejadian serupa tak terulang.

Baca Juga : Polisi ‘Dikacangi’ Penambang Ilegal di Anrang Bulukumba

Sementara Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Muhammad Yusuf yang dikonfirmasi mengatakan akan segera menindaklanjuti laporan tersebut karena kasusnya merupakan kasus serius.

“Segera kita tindaki, ini lagi sedang menunggu laporanya sampai ke meja saya,” singkatnya. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646