0%
logo header
Selasa, 25 Januari 2022 09:22

Walau Gejala Omicron Mirip Flu Biasa, Masyarakat Tetap Diminta Waspada

Virus Covid-19 varian Omicron. (Ilustrasi)
Virus Covid-19 varian Omicron. (Ilustrasi)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA – Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) membenarkan miripnya gejala Omicron dengan flu biasa. Akan tetapi ditegaskan, infeksi Omicron tak bisa disepelekan sebagaimana masyarakat menganggap biasa flu selama ini. Pasalnya, seperti varian Corona lainnya, Omicron bisa menyebabkan perburukan gejala hingga risiko kematian sebagaimana yang dialami dua pasien Covid-19 Omicron RI baru-baru ini.

“Gejalanya mirip memang (dengan flu biasa) batuk, pilek, hidung tersumbat kemudian cairan di hidung atau meler, dan juga rasa lesu, lemah, demikian kadang demam, ini mirip flu biasa,” kata Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat PDPI dr Erlina Burhan, dalam konferensi pers virtual bertajuk ‘Perkembangan Terkini kasus Covid-19 varian Omicron’, Senin (24/01/2022) kemarin.

“Tapi khusus Omicron, terutama untuk lanjut usia, orang dengan penyakit komorbid atau penyerta, dan anak-anak memerlukan perhatian khusus. Kalau derajat berat penyakit itu bukan ringan, maka sebaiknya dirawat,” lanjutnya.

Baca Juga : Kasus Omicron Ditemukan di Takalar, Ini Imbauan Tegas Plt Gubernur Sulsel

Lantaran Omicron adalah salah satu varian virus Corona, dr Erlina menegaskan langkah-langkah pencegahan penularannya tidak bisa disamakan dengan perlakuan masyarakat pada flu biasa. Ia khawatir, dengan pemahaman bahwa gejala Omicron mirip dengan ringannya flu biasa, masyarakat menjadi lengah dan memperlakukan infeksi Omicron seperti flu biasa yang minim penerapan protokol kesehatan.

“Saya mengkhawatirkan kalau narasi dikatakan persis seperti flu, ini menjadi pendapat masyarakat, kenapa? Selama ini masyarakat menganggap flu itu hal biasa yang tidak perlu perlakuan apa-apa,” beber dr Erlina.

“Padahal kalau flu gejala flu pada Omicron ini harus ada perlakuan khusus contohnya pakai masker, kemudian kalau isolasi mandiri di rumah itu tidak dilakukan flu biasa. Tetap leluasa bekerja, ke toko, ke mal, naik bus tanpa masker. Orang flu biasa tanpa masker tapi ini berbeda dengan Omicron. Mudah menular dan bisa berat juga seperti dua orang yang kemudian meninggal itu,” pungkasnya.

Baca Juga : Kemenkes Umumkan Dua Pasien Omicron Meninggal Dunia

PDPI berharap pemerintah memaksimalkan aktivitas testing, tracing, dan treatment atau 3T. Pemerintah juga diminta mengejar target cakupan vaksinasi primer dan vaksin booster, serta memetakan dan mempersiapkan tempat-tempat isolasi terpusat untuk mengantisipasi kalau lonjakan kasus terus terjadi.

Masyarakat diharapkan tetap waspada namun tidak panik dengan peningkatan kasus Omicron ini. (*)

Penulis : Wahyu Widodo
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646