REPUBLIKNEWS.CO.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi terpilih sebagai Ketua APEKSI pada Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Surabaya, Jumat (9/5/2025).
Adapun masuk dalam jajaran formatur Dewan Pengurus Pusat APEKSI periode 2025-2030, salah satunya adalah Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. Hal itu diumumkan dalam rapat sidang pleno IV di Grand City Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dan Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, didapuk sebagai pimpinan sidang sementara, bersama dengan Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam.
Baca Juga : Pangkas Pohon dan Relokasi PKL, Ciptakan Tatanan Kota Sungguminasa Lebih Indah
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan dirinya sangat mengapresiasi Pleno Munas APEKSI yang berjalan dengan baik dan lancar. Ia mengucapkan selamat kepada Wali Kota Surabaya atas amanah baru tersebut.
“Selesai Munas, pak Wali Kota Surabaya (Eri Cahyadi) terpilih Ketua APEKSI. Selamat bekerja,” ucap Munafri.
Appi menekankan pentingnya Munas sebagai momentum untuk membahas isu strategis perkotaan, memperkuat tata kelola pemerintahan serta komunikasi penyelesaian permasalahan yang dialami setiap daerah.
Baca Juga : Kanwil Kemenkum Sulsel dan Enam Pemda Sepakat Bangun Ekosistem Hukum Berkualitas
“Ini adalah suatu harapan baru bagi kita semua Pemerintah Kota yang ada di Indonesia untuk terus melakukan sinergitas dalam membangun kota,” jelas politisi Golkar itu.
Harapan bahwa keberadaan pengurus APEKSI yang baru akan memberikan nilai yang baik untuk kemajuan semua kota yang ada di Indonesia. Termasuk kolaborasi untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto.
“Sinergitas sangat perlu. Tekad kami Kota Makassar dan daerah lain dalam menjalankan semua program Pak Presiden Prabowo Subianto,” tukas Appi.
Baca Juga : Dukung Keberagaman dan Perkuat Nilai Toleransi, Ketua DPRD Sulsel Hadiri Peringatan Hari Raya Waisak
Sebelumnya, usai terpilih Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan, komitmen untuk mengelaborasi seluruh Wali Kota di Indonesia.
Tidak boleh ada kota yang tertinggal. Sebaliknya, kota yang memiliki kelebihan akan memberikan kontribusi kepada kota yang lain.
“Sehingga APEKSI ini menjadi rumah bersama. Dan menjadi rumah semua Wali Kota di Indonesia. Masing-masing Wali Kota berdiri sama tinggi, duduk sama rendah,” tutupnya. (*)
