0%
logo header
Jumat, 06 Desember 2024 03:41

Dana Masyarakat Sulsel di Perbankan Tumbuh Tinggi, Tembus Rp135,78 Triliun

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala OJK Sulselbar Darwisman. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Kepala OJK Sulselbar Darwisman. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pertumbuhan dana masyarakat Sulawesi Selatan yang ada di perbankan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, dimana mencapai 8,71 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar Darwisman mengatakan, capaian dana pihak ketiga (DPK) di perbankan pada periode Oktober 2024 telah mencapai Rp135,78 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp125,15 triliun.

“Kami optimis target DPK kita di 2024 sebesar Rp148,28 triliun akan kita capai, sebab ini baru periode Oktober. Masih ada November dan Desember nanti,” katanya, dalam keterangan resminya, kemarin.

Baca Juga : Tampung Keluhan Pemda, DPRD Sulsel Dorong Pemprov Segera Lunasi Utang DBH

Capaian DPK perbankan di periode ini dari jumlah tabungan masyarakat sebesar Rp79,08 triliun atau dengan share 58 persen, kemudian deposito masyarakat di perbankan yang mencapai Rp34,09 triliun atau dengan share 25 persen, serta giro yang mencapai Rp22,60 triliun atau dengan share 17 persen.

“Di posisi Oktober 2024 ini pertumbuhan DPK juga terlihat meningkat, dimana secara tabungan meningkat 8,42 persen yoy, untuk giro meningkat 7,10 persen secara tahunan. Adapun yang mengalami peningkatan signifikan yakni deposito dengan peningkatan 9,60 persen yoy,” sebut Darwisman.

Kedepan, hal-hal yang masih perlu didorong yaitu pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat dapat menyimpan uangnya di bank, kemudian dana tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat dalam bentuk penyaluran kredit, sehingga dapat terus menjaga aktivitas perekonomian, hingga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Juga : Komisi B DPRD Sulsel dan HNSI Gelar RDP, Bahas Soal Penangkapan Ikan Terukur

“Kita masih perlu mengajak masyarakat untuk tidak menyimpan uangnya dibawah bantal, di dalam rumah atau dibawah kasur. Tetapi menyimpannya di bank-bank agar uang kita bisa lebih aman,” ujarnya.

Sebelumnya, Darwisman menyebutkan, untuk aset perbankan di Sulawesi Selatan menunjukkan aktivitas yang positif dengan pertumbuhan 7,23 persen hingga Oktober 2024. Hal ini pun menjadi kabar baik, sebab sektor perbankan dianggap menjadi salah satu sektor dominan di industri jasa keuangan yang ikut membantu pertumbuhan ekonomi daerah.

Dimana capaian aset perbankan telah mencapai Rp202,51 triliun dari Rp187,60 triliun di Oktober 2023 lalu.

Baca Juga : Intip Tiga Warna Baru Yamaha MX King 150 yang Bikin Pangling

“Kami memang sudah memprediksi ini pasti akan dicapai. Kami optimis ini masih akan bertambah karena masih ada November dan Desember,” ungkapnya.

Selain pada pertumbuhan aset, aktivitas pertumbuhan lainnya di sektor perbankan juga terlihat pada capaian kredit yang tumbuh di angka 6,90 persen atau Rp153,98 triliun di 2023 menjadi Rp164,54 triliun di 2024. Begitu pun pada capaian dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) yang pertumbuhannya jauh lebih tinggi secara tahunan atau 8,71 persen.

Kemudian, lanjutnya, jika di lihat pada sektor penyaluran kredit, kondisi Non Performing Loan (NPL) terjaga diangka relatif yang masih aman atau hanya mencapai 2,90 persen, serta dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) hanya 123,45 persen.

Baca Juga : Perketat SOP dan Budaya K3, PLN Serentak Gelar Apel Bulan K3 Nasional

“Kalau kita melihat dari kredit yang disalurkan ini dipergunakan untuk sektor produktif sebesar Rp90,33 triliun atau 55 persen dengan NPL 3,95 persen. Sementara, kredit konsumtifnya Rp74,29 triliun atau 54 persen dengan NPL 1,57 persen,” jelasnya.

Darwisman mengaku, hal menarik lainnya bahwa sepanjang 2023 lalu, sektor perbankan di Sulawesi Selatan pada capaian pertumbuhan kredit produktif berhasil tumbuh di 17,6 persen. Sementara jika dilihat sepanjang 2024 atau hingga periode Oktober baru tumbuh 4,19 persen.

Hal sama juga terlihat pada pertumbuhan kredit konsumtif yang meskipun terlihat tumbuh, tetapi pertumbuhannya mendatar (flat).

Baca Juga : Perketat SOP dan Budaya K3, PLN Serentak Gelar Apel Bulan K3 Nasional

“Padahal kredit konsumtif juga sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun memang potensi tumbuhnya masih flat,” ujarnya.

Kemudian jika dilihat pada pertumbuhan sektor kredit produktif tersebut, OJK melihat masih cukup banyak tantangannya, sehingga capaiannya masih tertekan (terkontraksi). Pertama, di sektor konstruksi secara tahunan (yoy) terkontraksi -7,15 persen, kemudian di sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan juga terkontraksi -2,81 persen, serta di sektor listrik, gas dan air terkontraksi hingga -10,37 persen.

Pengaruh lainnya yakni penyaluran kredit pada sektor perdagangan besar dan eceran. Sebab di 2023 lalu sektor ini bisa tumbuh 6,18 persen dengan nilai Rp38,72 triliun, tetapi di Oktober ini baru tumbuh 1,99 persen.

Baca Juga : Perketat SOP dan Budaya K3, PLN Serentak Gelar Apel Bulan K3 Nasional

“Begitu juga pada sektor bukan lapangan usaha lainnya yang di Oktober 2024 baru tumbuh 3,70 persen, sementara di Desember 2023 bisa tumbuh 5,67 persen,” kata Darwisman.

Begitu juga pada sektor pertanian, meskipun belum dapat menyamai pertumbuhan kredit di tahun lalu. Dimana, hingga Desember 2023 sektor pertanian tersebut dapat tumbuh 17,29 persen, sementara hingga Oktober 2024 baru tumbuh 14,54.

Pertumbuhan kredit pertanian ini pun dianggap perlu dipacu, sebab sektor tersebut dinilai paling berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang mencapai 5,05 persen atau tumbuh diatas nasional yang hanya 4,95 persen.

Baca Juga : Perketat SOP dan Budaya K3, PLN Serentak Gelar Apel Bulan K3 Nasional

“Tapi kami optimis di sisa tahun ini bisa tumbuh minimal sama dengan pertumbuhan tahun lalu atau bisa sedikit melewati. Makanya, di dua bulan terakhir ini kami akan terus melakukan konsolidasi dengan seluruh teman-teman perbankan agar ada perkembangan yang berarti khususnya di sektor produktif,” tutup Darwisman.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646