0%
logo header
Rabu, 08 November 2023 01:26

Drama Korea “My First Client”, Kisah Keganasan Ibu Tiri

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Drama Korea “My First Client”, Kisah Keganasan Ibu Tiri

Oleh: Sri Wardani (Mahasiswa Departemen Sastra Indonesia FIB Unhas)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, — Drama Korea (drakor) adalah seri televisi dengan bahasa Korea, umumnya dibuat di Negara Korea Selatan. Drama Korea populer di Seluruh Dunia khususnya Asia, bersamaan dengan merebaknya budaya populer Korea (disebut gelombang Korea). Drama Korea dengan mudahnya ditonton via layanan streaming yang menyediakan takarir dengan banyak pilihan bahasa. Banyak dari drama tersebut yang sukses dan tayang di saluran televisi di banyak negara. Misalnya, drama Dae Jang Geum (2003) telah tayang di 150 negara. Termasuk di Indonesia, drakor lebih disukai masyarakat, khususnya kaum milenial dibandingkan sinetron nasional yang lebih banyak cengeng.

Meskipun tidak termasuk  salah satu dari lima drama Korea yang populer (Ny Dearest, Strong Girl Nam Son, The Escape of The Seven, Castaway Diva, dan The Kidnapping Dady), namun Drakor “My First Client” termasuk drakor yang layak ditonton. Tidak terlalu sulit menonton drakor ini karena ada di youtube. 

Baca Juga : Obituari Hasyim Ado: Pernah Dibantingi Pistol

Sinopsis:

Da Bin dan Minjoon adalah seorang anak piatu yang tinggal bersama ayahnya yang sibuk dengan pekerjannya di sebuah apartemen. Suatu hari Jong Nam, ayahnya, membawa seorang perempuan yang bernama Seon Yu. Perempuan muda ini akan menjadi Ibu Da Bin dan Minjoon.

Awalnya, Da Bin dan Minjoon merasakan kebahagiaan saat dirawat oleh Seon Yu. Tapi lama kelamaan, sifat asli Seon Yu terlihat saat ia sering menyiksa Da Bin dan Minjoon. Da Bin ingin melaporkan kejadian tersebut ke Lembaga kesejahteraan anak. Saat apartemennya diperiksa, Seon Yu bersikap manis sehingga pegawai dari Lembaga kesejahteraan anak pun pulang. Akhirnya Da Bin mendpatkan siksaan lagi.

Baca Juga : Mantan Dirut BRI Temu Kangen: (5-Habis)Wawancara Sambil Bermain Golf dengan Wapres

Da Bin semakin murung dan Minjoon memberi saran untuk meminta bantuan kepada Jeong Yeob, salah satu pegawai dari Lembaga kesejahteraan anak. Jeong Yeob menemani mereka berkeliling dan membawa mereka makan burger. Kebahagiaan bersama Jeong Yeob juga tidak berlangsung lama. Jeong Yeob mendaptkan pekerjaan yang bagus di Seoul. Ia pun meninggalkan Da Bin dan Minjoon. Ia berjanji akan segera kembali.
Kesibukan Jeong Yeob membuat dia melupakan janjinya. Da Bin sudah mencoba menghubunginya. Hingga akhirnya ia mendaptkan kabar bahwa Da Bin masuk rumah sakit. Jeong Yeob berusaha meminta Da Bin bercerita, tapi Da Bin hanya meminta untuk membawa dia dan Minjoon pergi. Jeong Yeob tidak bisa berkata apa-apa.

Da Bin dan Minjoon kembali mendapatkan siksaan saat Minjoon dikira mencuri oleh Seon Yu. Padahal uang itu dari Jeong Yeob untuk makan burger. Minjoon disiksa hingga meninggal. Berita tersebut sampai ke telinga Jeong Yeob dan ia akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjannya dan membantu Da Bin.

Banyak cara yang Jeong Yeob lakukan agar Da Bin memberitahukan fakta yang sebenarnya terjadi kepada semua orang. Hingga akhirnya, Jeong yeob menemukan sebuah boneka yang ia berikan kepada Minjoon yang ternyata memiliki kamera. Akhirnya bukti tersebut membantu Da Bin terbebas dari tuduhannya dan Da Bin berhasil memceritakan kebenarannya. Seon Yu adalah pembunuh Minjoon yang sebenarnya. Da Bin akhirnya bisa menjalani kehidupannya dengan normal dan tanpa penyiksaan lagi.

Baca Juga : Mantan Dirut BRI Temu Kangen: (4)Satu Malam, Bobol 4 Kantor BRI Unit

Alur dan Adegan

Drama Korea ‘My Frist Client’ memiliki alur maju. Drama ini dimulai saat seorang anak kecil bernama Da Bin sedang bermain dengan adik laki-lakinya, Minjoon. Mereka berdua sangat ingin melihat wajah dari Ibunya yang telah meninggal dan hanya tersisa foto yang telah dirusak oleh ayahnya. Mereka hanya tinggal bertiga dengan ayahnya pada sebuah apartemen. Jong Nam sebagai ayah dari Da Bin dan Minjoon sibuk dengan pekerjannya sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk mengurus anaknya. Suatu hari ayahnya datang membawa seorang wanita bernama Seon Yu dan memperkenalkan wanita tersebut sebagai Ibu Da Bin dan Minjoon.

Da Bin dan Minjoon sempat merasakan kebahagiaan setelah memiliki Ibu sambung. Namun, kebahagiaan tersebut tidak bertahan lama setelah sifat asli dari Seon Yu terlihat. Ia suka memukul Minjoon yang belum mahir menggunakan sumpit. Kesehatan mental Da Bin mulai terganggu akibat perlakuan ibu sambungnya. Da Bin memutuskan untuk melaporkan hal tersebut pada Lembaga kesejahteraan anak. Da bin bertemu dengan seorang pegawai baru yang bernama Jeong Yeob. Para pegawai dari Lembaga kesejahteraan anak datang ke rumah Da Bin dan Minjoon untuk mengetahui kebenarannya, sayangnya Seon Yu memperlihatkan sikap manisnya sehingga pegawai dari Lembaga kesejahteraan anak tidak curiga.

Baca Juga : Mantan Dirut BRI Temu Kangen: (3)Dari Staf ke Posisi Puncak

Setelah kedua pegwai tersebut pulang, Seon Yu kembali marah dan dan menyiksa Da Bin. Seon Yu sempat mengeluh kepada Jong Nam, tapi ia mengatakan bahwa mereka menerima uang yang dikirim untuk anaknya dan menyuruh Seon Yu untuk bersabar. Da Bin sempat ingin meminta bantuan kepada gurunya, tapi tertunda karena gurunya sedang sibuk. Akhirnya, Da bin meminta bantuan Jeong Yeob atas saran dari Minjoon. Jeong Yeob mengajar mereka jalan-jalan dan makan burger sambil bercerita. Da Bin dan Minjoon merasa nyaman berada di dekat Jeong Yeob. Kebahagiaan Da Bin dan Minjppn lago-lagi tidak bertahan lama. Jeong Yeob mendapatkan pekerjaan bagus di Seoul dan harus meningalkan Da Bin dan Minjoon. ia memberinya uang dan boneka monyet kepada Minjoon. Sebelum ia pergi, ia berjanji akan makan burger lagi bersama Da Bin dan Minjoon.

Setelah kepergian Jeong Yeob, Da Bin melanjutkan kehidupannya seperti biasanya dan terasa berat. Ia berusaha munghubungi Jeong Yeob tetapi tidak diangkat. Da Bin terus menerus mendapat siksaan dari Seon Yu hingga masuk rumah sakit. Jeong Yeob yang menerima telpon dari guru Da Bin langsung menemui Da Bin. Da Bin meminta Jeong Yeob membawanya dan Minjoon pergi dan berjanji akan berkelakukan baik. Ia masih enggan menceritakan penyiksaan yang terjadi padanya. Jeong Yeob tidak bisa berbuat banyak karena sekarang ia juga memiliki kesibukan terhadap pekerjaan barunya.

Hari-hari Da Bin kembali seperti seula yang penuh penyiksaan. Da Bin dan Minjoon sudah tidak kuat lagi, tapi tidak ada orang yang datang membantunya. Malam itu merka bermain di kamarnya. Minjoon mengambil uang yang diberikan oleh Jeong Yeob dan berharap ia datang membawa mereka makan burger lagi. Seon Yu muncul dari balik pintu, ia menuduh Minjoon mencuri den berusaha mengambil uang itu. Minjoon tidak iangin memberikannya karena uang itu pemberian dari Jeong Yeob. Da Bin dan Minjoon hanya bisa menangis saat mereka mulai disiksa. Seon Yu menyuruh Da Bin memukul Minjoon. Da Bin tentu saja tidak tega memukul adiknya. Akhirnya Seon Yu memukul Minjoon hingga tewas. Keesokan harinya, kabar kematian Minjoon mulai tersebar. Pelaku pembunuhan Minjoon adalah Kakaknya sendiri Da Bin. Beruta tersebut sampai di telinga jeong Yeob. Ia memutuskan untuk membantu Da Bin mesipun sebenarnya Da Bin sudah tidak percaya padanya.

Baca Juga : Mantan Dirut BRI Temu Kangen: (3)Dari Staf ke Posisi Puncak

Da Bin menjadi korban kekerasan dari Seon Yu dan dipaksa mengaku membunuh Minjoon agar tetap hidup. Jika tidak, ia juga akan dibunuh oleh Seon Yu. Jeong Yeob berjanji akan membantu Da Bin dan meninggalkan perkejaanya di Seoul. Ia meminta bantuan dari banyak orang untuk membantunya mengumpulkan bukti. Sejak dianggap menjadi pelaku pembunuh Minjoon, Da Bin menjadi seorang yang tertutup. Bahkan Seon Yu tidak membiarkannya keluar apartemen. Jeong Yeob tidak kehilangan ide untuk membuat Da Bin keluar dari apartemennya. Ia meminta bantuan kepada seorang anak kecil yang juga teman Da Bin untuk mengirimkan hadiah yang disimpan di gagang pintu apartemen Da Bin.Berhari-hari kemudian, hadiah tersebut berhasil membuat Da Bin ingin keluar dari apartemennya saat ia mendengarkan sebuah alat perekam suara milik Jeong Yeob. Tapi tiba-tiba Seon Yu datang dan mengetahui bahwa Da Bin ingin keluar. Ia pun kembali menyiksa Da Bin. Anak kecil yang mengantarkan hadiah mendengar siksaan tersebut dan segera menelpon Jeong Yeob. Jeong yeob datang tepat waktu untuk menolong Da bin sesaat sebelum Seon Yu membunuh Da Bin. Mereka pun pergi dan tinggal di rumah kakak Jeong Yeob.

Malamnya Jong Nam datang meminta Jeong yeob untuk megembalikan Da Bin. Mereka sempat bertengkar dan hal tersebut membuat Da Bin takut dan tidak lagi berbicara hingga siding dibuka. Saat siding dimulai Da Bin masih tidak ingin berbicara membuat Jeong yeong merasa putus asa. Kakaknya yang terus marah-marah karena anaknya yang terus mencari boneka monyet di mobilnya. Boneka tersebut memiliki kamera di matanya, karena itu keponaan Jeong Yeob terus mencarinya. Jeong Yeob akhirnya bangkit dan pergi ke tempat pembuangan sampah untuk mencari boneka itu. Boneka itu pasti mereka penyiksaan di apartemen Da Bin dan dapat membuat Da bin berbicara lagi. Tapi Jeong Yeob tidak menemukan bonea tersebut di tempat pembuangan sampah. Ia kembali putus asa.

Di persidangan, anak kecil teman Da Bin datang bersama orang tuanya. Ia datang bersama boneka monyet. Jeong Yeob menanyakan di mana menemukan boneka ini, anak tersebut mengatakan bahwa boneka ini di ambilnya dari tempat sampah saat Seon Yu membuangnya bersama barang Minjoon. Jeong Yeob kembali bersemangat.

Baca Juga : Mantan Dirut BRI Temu Kangen: (3)Dari Staf ke Posisi Puncak

Saat persidangan dimulai Da Bin sudah mulai berbicara, meskipun tidak banyak yang bisa ia katakana untuk membantu dirinya sendiri. Jeong Yeob akhirnya memberikan boneka itu kepada Da Bin. Da Bin sangat senang dan memeluknya karena minjoon sering memeluk boneka itu. Akhirnya Da Bin mengatakan yang sebenarnya dan memabuat semua orang terkejut. Seon Yu mulai membela diri. Jeong Yeob masih memiliki bukti dari kamera boneka itu. Da Bin dibawa keluar dari ruangan persidangan. Hasil rekaman boneka tersebut akhirnya diputar di ruang persidangan dan terungkaplah kebenarannya. Terlihat saat Seon Yu menyiksa Da Bin dan Minjoon. Setelah pemutaran video selesai, Seon Yu masih tidak terima bahkan Jong Nam sempat marah padanya. Akhirnya Seon Yu dihukum 16 tahun penjara dan Jong Nam 5 tahun penjara.

Diakhir cerita, Da Bin pergi ke jembatan yang selalu ia lewati bersama Minjoo. Ia memegang foto ibunya sambil bermolog seolah ia sedang berbicara dengan Minjoon. akhirnya Da Bin hidup normal tanpa siksaan lagi.

Penokohan

  • Protagonis

Baca Juga : Mantan Dirut BRI Temu Kangen: (3)Dari Staf ke Posisi Puncak

Ada beberapa tokoh protagonis, yakni tokoh utama di dalam drama ini. Para pelakon itu adalah Da Bin memiliki perilaku yang baik karena terus melindungi adiknya dan menjadi korban penyiksaan. Minjoon memiliki perilakuk yang baik karena terus berusaha membuat kakanya tersenyum dan menjadi korba penyksaan hingga meninggal. Jeong Yeob memiliki perilaku yang baik karena menemanri Da bin dan minjoon setelah itu membantu Da Bin mengungkapkan kebenaran pada kasus kamatian Minjoon.

Guru Da Bin memiliki perilaku yang baik karena membantu Da Bin. Kakak Jeong Yeob memiliki perilaku yang baik karena berusaha menenangkan Da bin saat ia hampir terbunuh oleh Seon Yu

  • Antagonis

Di dalam drakor “My First Client” ini adalah Jong Nam adalah perempuan yang memiliki perilaku yang buruk karena mengabaikan kedua anaknya yang disiksa oleh Seon Yu. Seon Yu memiliki perilaku yang jahat karena menyiksa Da Bin dan membunuh Minjoo.

Baca Juga : Mantan Dirut BRI Temu Kangen: (3)Dari Staf ke Posisi Puncak

Drakor kini konon merupakan kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan yang menggambarkan perilaku seorang ibu tiri yang jahat terhadap anak sambungnya. Setelah menyaksikan drakor ini kita dapat mengambil simpulan bahwa perilaku ibu tiri di Indonesia ternyata juga berlaku di Korea Selatan. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646