0%
logo header
Selasa, 16 Februari 2021 18:39

ICRAF Jadikan Luwu Utara Pusat Pembangunan Kakao

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat menandatangani MoU bersama ICRAF tentang Pengelolaan Pembangunan Hijau dan Kakao Berkelanjutan yang Inklusif dan Integratif.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat menandatangani MoU bersama ICRAF tentang Pengelolaan Pembangunan Hijau dan Kakao Berkelanjutan yang Inklusif dan Integratif.

REPUBLIKNEWS.CO.ID,MASAMBA — International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) atau World Agroforestry akan melaksanakan program sistem pertanian berkelanjutan di lansekap tropis Asia atau Sustainable Farming System in Asian Tropical Landscapes (SFITAL) di Kabupaten Luwu Utara.

Program SFITAL di Luwu Utara nantinya fokus kepada pembangunan dan pengembangan komoditas kakao berkelanjutan yang akan dilaksanakan sampai tahun 2025 mendatang, dengan melibatkan beberapa mitra seperti RA, Mars, termasuk petani kakao.

Menariknya, program SFITAL komoditas kakao hanya dilaksanakan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. SFITAL juga melakukan program yang sama di Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, tapi dengan komoditas berbeda, yaitu sawit. Guna memperkuat kerjasama, Pemda dan ICRAF melakukan penandatanganan MoU Pengelolaan Pembangunan Hijau dan Kakao Berkelanjutan yang Inklusif dan Integratif, Selasa (16/2/2021), di Ruang Command Center Kantor Bupati Luwu Utara, yang dirangkaikan dengan Lokakarya Regional Sinergi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan.

Baca Juga : Indah Putri Indriani : Germas Edukasi Masyarakat Hidup Sehat

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyambut baik kesempatan untuk bekerjasama dengan World Agroforestry (ICRAF) dalam program SFITAL. Indah mengatakan, ICRAF tidak salah memilih Luwu Utara karena potensi kakao di Luwu Utara sangat baik untuk dikembangkan.”Kita berharap program ini nantinya akan meningkatkan produksi kakao,” kata Indah.

Menurutnya, program ini juga sejalan dengan upaya Pemda untuk menjaga kelestarian lingkungan karena Luwu Utara beberapa waktu lalu dilanda musibah banjir bandang. “Beberapa saat lalu Luwu Utara mendapatkan cobaan, yaitu banjir bandang yang terjadi di tiga aliran sungai, yang menyebabkan cukup banyak daerah perkebunan kita yang terdampak bencana, termasuk kakao. Nah, melalui program ini kita berharap kelestarian alam dan lingkungan dapat kembali terjada dengan baik,” harapnya.

Untuk itu, dia menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan ICRAF melalui program Pembangunan Hijau dan Kakao Berkelanjutan di Luwu Utara. “Atas nama pemerintah daerah, kami ucapkan terimakasih atas kerjasama dan kepercayaan berdasarkan target yang ingin kita capai dalam program ini. Kita berharap pemangku kepentingan lainnya dapat memahami dengan baik strategi dan implementasi program ini. Kepada Perangkat Daerah terkait, termasuk para Camat, harus memahami betul rencana strategis pembangunan kakao di Kabupaten Luwu Utara,” tutur indah.

Baca Juga : Serahkan Sertfikat LPK MTU TECNO, Indah : Bekal Di Dunia Kerja

Program SFITAL nantinya lanjut Indah, akan disinkronkan dengan program pemerintah daerah untuk memperkuat daerah aliran sungai yang terdampak bencana kemarin. “Program SFITAL ini nantinya akan kita terapkan di tiga daerah aliran sungai yang terdampak, dan aliran sungai lainnya yang juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah melakukan zonasi di sektor pertanian dan perkebunan untuk wilayah daerah aliran sungai,” tandasnya.

Sementara itu, perwakilan ICRAF Indonesia, Bertha Lusiana, menyebutkan tujuan program SFITAL adalah menjadikan pekebun kakao mandiri yang maju dan mampu mengelola lahan pertanian secara berkelanjutan dengan mempertahankan penyediaan jasa lingkungan melalui pemahaman terhadap prinsip-prinsip kewirausahaan, sehingga mampu terlibat dan bersaing di pasar global dalam kemitraan yang setara dengan pemerintah dan swasta.

“Program ini akan kita mulai tahun ini dan selesai 2025 mendatang, dengan mitra utama, pekebun kakao, UMKM, Pemda, dan pelaku usaha kakao,” jelas Bertha.

Baca Juga : Indah Putri Indriani Serahkan Alat Bantu Untuk Disabilitas

Program ini adalah kegiatan riset-aksi yang didanai International Fund for Agriculture Development IFAD), dengan mitra utama, Rainforest Alliance dan MARS Incorporated, yang bertujuan mendukung perwujudan pertanian berkelanjutan dengan penguatan kapasitas teknis dan kelembagaan, serta penyelarasan peran antara sektor publik dan swasta melalui kemitraan antara petani, sektor publik dan swasta agar petani dapat terlibat dalam rantai pasok global.(*/rls)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646