REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Gugatan pasangan Appi-Cicu atas penetapan KPU Kota Makassar yang meloloskan duet Danny Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi) maju di Pilwali Makassar yang kembali dilanjutkan ke PTUN.
Namun, beredar kabar jika pasangan Appi-Cicu enggan berkompetisi untuk memenangkan pertarungan atau berambisi ingin melawan kotak kosong.
Hal tersebut dibantah Juru bicara Appi-Cicu dari PDI-Perjuangan Kota Makassar, Arsony.
Baca Juga : Relawan PACU : Ayo Kawal Kemenangan Rakyat Makassar
Menurutnya, justru pasangan Appi-Cicu paling siap bertarung dengan struktur pemenangan yang kian masif bekerja.
Bagi Sony, sapaan akrabnya, adanya gugatan tersebut tidak lain untuk menciptakan demokrasi yang berkeadilan dan bermartabat.
“Penting bagi kita untuk memastikan bahwa apakah kompetitor kami adalah seorang petarung atau tidak lebih dari seorang pecundang yang hanya bisa mempertahankan kekuasaannya dengan cara jauh dari standar demokrasi”, kata Arsony.
Baca Juga : Kawal Pleno KPU, Andi Ochank Yakin Appi-Cicu Menang
Terkait kepentingan dari gugatan itu, Arsony menjelaskan hal itu tak lain demi menegakkan sebuah aturan dan menginterupsi sebuah pengangkangan nilai demokrasi.
Gugatan tersebut dinilai sebagai edukasi politik yang perlu dipahami masyarakat.
“Menggunakan kekuasaan untuk memenangkan sebuah pertarungan adalah sikap yang cemen dengan kualitas moral yang rendah. Itu poin edukasi yang kami mau perlihatkan lewat jalur hukum yang memang ada tahapannya dalam Undang-Undang,” jelas Sony.
