0%
logo header
Rabu, 08 Januari 2025 14:27

Jabat Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry Siap Dorong Percepatan Swasembada Pangan

Rizal
Editor : Rizal
Prof Fadjry Djufry resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Zudan Arif Fakrulloh, di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (7/1/2025). (Foto: Istimewa)
Prof Fadjry Djufry resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Zudan Arif Fakrulloh, di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (7/1/2025). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Kementerian Pertanian, Prof Fadjry Djufry, resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Zudan Arif Fakrulloh, di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Selasa (7/1/2025).

Mendagri menyampaikan banyak program pemerintah yang perlu didorong secara cepat dan berkelanjutan, seperti program swasembada pangan, makan bergizi, pengentasan stunting dan hilirisasi.

“Sulawesi Selatan merupakan salah satu lumbung pangan di Indonesia, dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Pak Fadjry di bidang pertanian, diharapkan bisa mempercepat program-program swasembada dan menunjang pangan Indonesia,” ujar Tito.

Baca Juga : Tampung Keluhan Pemda, DPRD Sulsel Dorong Pemprov Segera Lunasi Utang DBH

Ia juga meminta agar Pj Gubernur Sulsel yang telah dilantik agar segera berkomunikasi dengan seluruh stakeholder di Sulawesi Selatan untuk mengakselerasi pembangunan di masa transisi.

Usai pelantikan, Fadjry menjelaskan bahwa program swasembada pangan menjadi fokus perhatian Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang harus diraih sesegera mungkin.

“Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional diharapkan bisa menjadi contoh untuk provinsi lain dalam ketersediaan pangan Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga : Komisi B DPRD Sulsel dan HNSI Gelar RDP, Bahas Soal Penangkapan Ikan Terukur

Fadjry menyatakan siap menjembatani dan mengakselerasi program nasional di Provinsi Sulawesi Selatan. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mengawal dan mensinergikan berbagai program pembangunan pertanian yang telah digagas oleh Mentan Amran, seperti optimalisasi lahan rawa dan perbaikan irigasi sekunder dan tersier.

“Ini untuk meningkatkan produktivitas padi nasional, diharapkan Sulawesi Selatan bisa berkontribusi dalam hal penyediaan beras di Indonesia,” tuturnya.

Sebelumnya, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ali Jamil yang hadir mewakili Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa keluarga besar Kementerian Pertanian bangga dengan penunjukan salah satu putra terbaiknya menjadi Penjabat Gubernur Sulsel.

Baca Juga : Intip Tiga Warna Baru Yamaha MX King 150 yang Bikin Pangling

Ali Jamil juga berharap bahwa Sulsel sebagai provinsi penghasil beras terbesar keempat di Indonesia dapat terus berkontribusi sebagai penghasil pangan di wilayah Indonesia timur.

“Kementerian Pertanian siap mendukung Provinsi Sulawesi Selatan sebagai sentra produksi beras nasional, potensi yang besar itu dapat kita gerakkan bersama-sama antara Kementerian Pertanian, pemerintah provinsi, serta para bupati di seluruh Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Mengawali karir sebagai peneliti pada 1994, Fadjry dikukuhkan sebagai Profesor Riset pada 25 Januari 2022 dengan orasinya berjudul Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan.

Baca Juga : Perketat SOP dan Budaya K3, PLN Serentak Gelar Apel Bulan K3 Nasional

Sebelum menjadi Kepala BSIP, Fadjry merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang telah menciptakan berbagai inovasi pertanian, termasuk formula eucalyptus yang terbukti secara klinis dapat membantu meringankan gejala Covid-19 saat pandemi lalu.

Kiprah Fadjry juga telah diakui di dunia internasional. Fadjry terpilih sebagai anggota dari The International Scientific Advisory Board for Strategy “MeaDRI”, dewan penasihat independen yang terdiri dari ilmuwan terkemuka dan/atau pejabat eksekutif dari lembaga/universitas pertanian terkemuka dunia.

MeaDRI” adalah strategi sistem pangan berkelanjutan yang digagas dan diluncurkan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646