REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmen serius dalam memerangi stunting di wilayahnya. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian penurunan angka stunting yang signifikan dalam kurun waktu satu tahun.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKSI) 2023, angka stunting di Kukar berhasil diturunkan hingga mencapai 16,73 persen. Angka ini menunjukkan penurunan drastis dari 27,10 persen pada tahun 2022.
“Tahun 2023 ini angka stunting di Kukar mengalami penurunan yang signifikan,” ujar Bupati Kukar, Edi Damansyah.
Baca Juga : Empat Siswa SLB Kukar Melenggang ke O2SN Nasional
Pencapaian membanggakan ini tidak lepas dari berbagai upaya strategis yang dijalankan oleh Pemkab Kukar. Salah satu faktor kunci keberhasilannya adalah program inovatif bernama “Raga Pantas” (Keluarga Idaman Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan & Atasi Stunting).
“Raga Pantas” merupakan konsep terobosan yang digagas Pemkab Kukar untuk mengatasi permasalahan stunting secara komprehensif. Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, hingga para kader posyandu dan masyarakat.
Selain Raga Pantas, Pemkab Kukar juga fokus pada pembangunan infrastruktur layanan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk memastikan akses yang mudah dan memadai bagi masyarakat, khususnya dalam mendapatkan layanan terkait pencegahan dan penanganan stunting.
Baca Juga : Bupati Kukar Buka MTQ Antar OPD, ASN Jadi Pelopor Gerakan Mengaji
“Kami telah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 358 Milyar untuk penurunan angka kemiskinan dan stunting,” jelas Edi.
Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembangunan dan rehabilitasi posyandu, puskesmas, serta rumah sakit. Pemkab Kukar juga memberikan pelatihan kepada 1500 kader posyandu di seluruh kecamatan dan menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan untuk program penurunan stunting.
Upaya-upaya tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan. Pada tahun 2023, Pemkab Kukar berhasil membangun dan merehabilitasi 26 unit posyandu, meningkatkan standar peralatan di 794 unit posyandu, membangun 16 unit puskesmas, dan 27 puskesmas pembantu (pusban).
Baca Juga : Kukar Jadi Tujuan Kunjungan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat Dua
Pembangunan gedung baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit Kukar yang telah mencapai 91 persen dan pembangunan rumah sakit di Kecamatan Muara Badak, Desa Tanjung Limau, juga menjadi bagian dari komitmen Pemkab Kukar dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
“Pembangunan infrastruktur layanan kesehatan ini akan terus dilanjutkan pada tahun 2024,” kata Edi.
Pada tahun 2024, Pemkab Kukar berencana membangun dua unit puskesmas baru, 14 unit puskesmas pembantu baru, dan 32 unit posyandu. Pembangunan tahap kedua rumah sakit Muara Badak juga akan dilanjutkan.
Baca Juga : Bupati Kukar Resmikan Jembatan Desa Sedulang, Muluskan Akses Masyarakat dan Tingkatkan Kesejahteraan
“Terimakasih program Raga Pantas yang konsisten dilakukan, didukung infrastruktur layanan kesehatan dengan penanganan stunting,” pungkasnya.
Dengan komitmen dan kerja keras yang berkelanjutan, Pemkab Kukar optimis dapat mencapai target penurunan angka stunting hingga mencapai zero stunting di tahun 2025. (Infografis/Prokom Kukar)