REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mencuri perhatian nasional dengan keseriusannya mendukung program strategis pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih. Dengan total 237 koperasi terbentuk di 193 desa dan 44 kelurahan, Kukar dinilai sebagai salah satu daerah pelopor di tingkat kabupaten se-Indonesia.
Langkah progresif ini dikawal langsung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, yang sejak awal telah menjalankan tugas dengan intensif dan terarah. Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan pihaknya bekerja secara maksimal mengejar target nasional yang ditetapkan hingga akhir Mei 2025.
“Alhamdulillah, hingga malam 28 Mei lalu, kami telah membentuk 237 Koperasi Merah Putih yang tersebar di seluruh wilayah Kukar. Ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim di lapangan,” ujar Arianto pada Selasa (03/06/2025).
Baca Juga : DP3A Kukar Fokus Cegah Kekerasan Seksual Anak, Tangkal Kasus Incest Lewat Edukasi dan Ketahanan Keluarga
Memasuki tahap selanjutnya, DPMD kini fokus mengawal proses legalisasi koperasi melalui penerbitan akta notaris, yang ditarget rampung pada 30 Juni. Pemerintah pusat juga telah menugaskan sejumlah notaris lokal guna mempercepat proses pengesahan badan hukum koperasi.
“Kami pastikan semua koperasi memiliki akta resmi. Koordinasi berjalan lancar antara desa, kelurahan, notaris, dan DPMD. Dokumen kami pantau ketat agar tidak ada yang tertinggal atau terlambat,” tegas Arianto.
Atas capaian tersebut, Kukar dijadwalkan ambil bagian dalam peluncuran nasional Koperasi Merah Putih yang akan digelar pada Juli 2025 bersama Presiden Republik Indonesia. Momen ini dianggap bukan hanya sebagai bentuk penghargaan, tapi juga pengakuan terhadap komitmen Kukar dalam mendorong transformasi ekonomi kerakyatan.
Baca Juga : Dispar Kukar Petakan Desa Pelestari Budaya, Dorong Festival Komunitas Jadi Agenda Rutin
“Jumlah koperasi yang terbentuk sangat signifikan secara nasional. Ini membuktikan bahwa Kukar benar-benar siap menjadi lokomotif pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi desa,” pungkas Arianto.
Dengan pencapaian ini, Kukar tak hanya menorehkan prestasi administratif, tapi juga memperkuat posisinya sebagai contoh daerah yang berhasil mengimplementasikan kebijakan nasional secara konkret dan berkelanjutan.
